Top 3 Berita Hari Ini: Bangkai Kulit Paus Jadi Cacing Raksasa

Top 3 Berita Hari Ini, warga Maluku digegerkan dengan temuan kulit hewan yang secara misterius berubah menjadi hewan mirip cacing raksasa.

oleh Yoseph IkanubunFelek WahyuAbdul Karim diperbarui 03 Jul 2017, 22:30 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2017, 22:30 WIB
Paus Terdampar
Paus 16 meter terdampar di pantai hebohkan warga Klungkung. (Yudha Maruta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Seram - Top 3 Berita Hari Ini, warga Desa Sole, Kecamatan Waisalla, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, sempat dihebohkan dengan bangkai seekor paus yang terdampar di pesisir pantai Desa Sole, pada 29 Mei lalu.

Para nelayan dan warga yang melihatnya berinisiatif untuk mendorong mamalia raksasa itu ke tengah laut. Namun, upaya mereka tidak berhasil lantaran bobot paus yang terlalu besar.

Setelah beberapa hari, akhirnya bangkai tersebut dibawa arus laut dan yang tertinggal adalah kulit paus, berukuran 50 centimeter. Kini, panjangnya mencapai 5 meter dan berbentuk seperti cacing.

Kehebohan lainnya juga datang dari sebuah Transmart di Manado. Warganet dibuat kaget dengan foto-foto daging ular piton yang dijual secara bebas di pusat perbelanjaan.

Manajemen pihak Transmart mengaku, penjualan daging ular didasarkan hasil survei pasar kepada warga Manado.

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Senin (3/7/2017).

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini

1. Misterius, Kulit Bangkai Paus di Maluku Terus Membesar

Kulit bangkai hewan terus membesar di Seram, Maluku (Liputan6.com / Abdul Karim)

Warga Desa Sole, Kecamatan Waisalla, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku digegerkan dengan temuan kulit hewan yang secara misterius berubah menjadi seekor hewan mirip cacing raksasa.

Pejabat Pemerintah Desa, Soleh Ahmad Asma, menceritakan sebelum kulit tersebut berevolusi menjadi seekor hewan, warganya menemukan bangkai paus di pesisir pantai Desa Sole.

"Setelah tiga hari kemudian bangkai paus tersebut hanyut dengan sendirinya tanpa ada yang menarik. Setelah hanyut sepenggal kulit yang diduga dari paus dengan panjangnya kira-kita 50 centimeter atau sesiku tertinggal dan menempel di batu," kata Ahmad kepada Liputan6.com, Minggu, 2 Juli 2017.

Anehnya lagi, kulit hewan itu berlumut dan memiliki sisik, bentuk tubuhnya seperti cacing yang sulit dibedakan mana kepala dan ekornya.

Selengkapnya...

2. Heboh Penjualan Daging Ular Piton di Supermarket Manado

Daging ular piton yang dijual di berbagai pasar modern di Manado laris manis. (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Foto daging ular piton yang sudah dipotong-potong dan dijual di Transmart Manado sempat membuat heboh warganet.

"Letaknya di sebelah daging babi. Tapi sekarang stoknya lagi kosong, karena banyak permintaan," ujar salah satu karyawan Transmart Manado.

Manajemen pihak Transmart Bahu Manado mengakui benar ada penjualan daging ular piton tersebut. Penjualan daging ular didasarkan hasil survei pasar kepada warga Manado.

"Daging ular termasuk salah satu, dari yang lainnya seperti tikus, babi, anjing, dan kelelawar," ujar Hendra Simbolon, Store Manager Transmart Bahu Manado saat ditemui, pagi tadi.

Apalagi dari warga Manado sendiri, karena memang ini bagian dari kearifan lokal. Buktinya dalam setiap acara pesta, daging ular yang paling dicari," papar Hendra.    

Selengkapnya...

3. Tradisi Unik Pilot Heli Basarnas yang Jatuh demi Hormati Orangtua

Jenazah Mayor Laut (Anumerta) Haryanto, satu dari delapan anggota tim Basarnas yang jadi korban helikopter jatuh, saat disemayamkan di rumah duka. (Liputan6.com/Felek Wahyu)

Tak hanya karier yang bagus, Mayor Laut (anumerta) Haryanto juga dikenal memiliki tradisi unik untuk menghormati orangtuanya. Pilot helikopter Basarnas jenis Dauphin yang menjadi korban kecelakaan udara di Temanggung, Jawa Tengah itu selalu mengelilingi langit di atas Dusun Pelemwulung, Desa Pulorejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, sebanyak dua hingga tiga kali.

"Mas Haryanto sempat pulang Lebaran kemarin. Yang beda, biasanya sempat pulang naik heli, tapi pulang kali ini naik mobil lewat darat. Biasanya sempat naik heli," ucap Dwi Irawanto, adik tunggal Mayor Laut (Anumerta) Haryanto di sela-sela prosesi pemakaman sang pilot di Grobogan, Senin (3/7/2017).

Mayor Haryanto, imbuh Iwan panggilan akrab Dwi Iriwanto, tidak memberi firasat apa pun. "Sama dengan saat Lebaran, Mas Haryanto pulang silaturahmi dan pulang."

Adapun Komandan Lanal Semarang Kolonel Laut (P) Hanarko Jodi Pamungkas mengungkapkan, karier militer alumnus Akademi Angkatan Laut 2007 sangat menonjol. Bahkan, almarhum mendapat kehormatan menerbangkan helikopter jenis Dauphin, yakni helikopter baru yang dilengkapi dengan teknologi canggih.

Selengkapnya...

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya