Liputan6.com, Palembang - Dua turis Rusia, Dzimitry dan Daria, nyaris menjadi korban penodongan di Palembang pada Minggu, 2 Juli 2017. Sepasang backpacker ini hampir menjadi korban penodongan lima orang saat berjalan kaki di kawasan Alang-Alang Lebar (AAL), Kecamatan Sukarame, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Dari informasi yang diperoleh, kedua turis ini terpaksa berjalan kaki sesampainya di Palembang karena mereka sudah kehabisan uang. Saat mereka beristirahat di pinggir jalan, tiba-tiba lima orang pria asing datang mendekatinya.
Mereka lalu dipaksa untuk menyerahkan barang-barang berharga miliknya ke para penodong tersebut. Namun saat kejadian, ada mobil polisi sedang lewat berpatroli. Kelima penodong tersebut langsung kabur tanpa membawa hasil todongannya.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Aiptu Edi Kurniawan, anggota Direktorat Polisi Lalulintas (Dirlantas) Polda Sumsel, saat ditemukan mereka langsung mengamankan kedua turis ini ke Polresta Palembang.
"Dari pengakuannya, mereka mau ke Jakarta. Kita langsung amankan, untuk menghindari kejadian penodongan seperti kemarin," ujarnya kepada Liputan6.com, Selasa (4/7/2017).
Dari pengakuan Dzimitry, mereka berdua sudah melakukan perjalanan antarnegara sejak beberapa bulan lalu. Beberapa negara sudah disinggahi, seperti Thailand, Brunei Darussalam, dan Malaysia.
Dua turis Rusia ini berniat singgah ke Indonesia. Saat di Malaysia, mereka menyeberang via laut masuk Indonesia melalui Provinsi Riau. Lalu, mereka menjajal ke Jakarta dan melintas ke Palembang.
Namun saat berada di Palembang, uang mereka sudah habis dan tidak bisa melanjutkan perjalanan pulang.
"Kami tidak menyangka nyaris jadi korban penodongan. Beruntung kami dibantu oleh polisi Indonesia dan kami sangat berterima kasih akan pertolongan ini," kata turis Rusia ini.