Kado Hari Pahlawan dari Risma di Bundaran Mayjen Sungkono

Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan "kado" Hari Pahlawan untuk warga Surabaya.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 06 Jul 2017, 22:00 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2017, 22:00 WIB
Bundaran Mayjen Sungkono
Wali Kota Tri Rismaharini meninjau pengerjaan proyek di Bundaran Mayjen Sungkono (Liputan6.com / Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Kepadatan arus lalu lintas di kawasan Bundaran Mayjen Sungkono, Surabaya, akan segera terurai. Pasalnya, pengerjaan proyek terowongan dan jembatan layang (underpass dan flyover) Bundaran Mayjen Sungkono kini sudah hampir separuh jalan.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menargetkan proyek tersebut sudah bisa difungsikan pada 10 November mendatang, bersamaan dengan Hari Pahlawan.

"Kami sepakat untuk jalan yang overpass ini bisa selesai pada 10 November dan bisa digunakan. Sementara untuk keseluruhannya awal tahun 2018 ditargetkan sudah kelar," tutur wali kota yang karib disapa Risma itu.

Risma sudah meninjau perkembangan proyek itu pada Selasa, 4 Juli 2017 lalu. Bila jalan layang tersebut sudah difungsikan, dia optimistis lalu lintas di kawasan tersebut akan menjadi lancar. Sebab, kendaraan dari arah Kupang Indah yang akan menuju ruas jalan tol tidak perlu lagi berputar di bundaran.

"Begitu juga kendaraan dari arah tol yang akan menuju ke Kupang Indah, bisa langsung meluncur melalui jalan overpass tersebut," katanya.

Sementara bila underpass Bundaran Mayjen Sungkono kelak sudah dioperasikan, kendaraan dari arah Jalan Mayjen Sungkono bisa langsung menuju Jalan HR Muhammad tanpa harus bertemu kendaraan yang keluar dari tol. Begitu juga dari arah sebaliknya.

"Kalau ada ini enggak ada macet lagi di kawasan Mayjen Sungkono, karena bisa langsung," ucapnya.

Dia mengatakan, arus bisa mulai dari depan (stasiun) TVRI jalan terus ke HR Muhammad. Selama ini ada pemberhentian, menunggu traffic light empat kali baru jalan sehingga panjang waktu tunggunya. "Ini nanti cuma dua kali," jelasnya.

Risma mengatakan, bila masih ada kekurangan dana, kekurangannya tidak banyak. Apalagi, ada pengembang yang masih belum berpartisipasi.

"Saya yakin kekurangannya tidak banyak karena struktur utama sudah selesai. Nanti akan kami undang lagi yang belum ikut (bayar) karena ini sangat membantu akseptabilitas Surabaya Barat," katanya.

Risma optimistis, underpass dan flyover di Bundaran Mayjen Sungkono tersebut selain efektif untuk mengatasi kepadatan lalu lintas, juga akan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kawasan Surabaya Barat.

Setelah dari lokasi pengerjaan underpass dan flyover Bundaran Mayjen Sungkono, Risma meninjau progress pengerjaan jembatan Ratna di kawasan Ngagel.

Sama dengan flyover di Bundaran Mayjen Sungkono, Jembatan Ratna yang progress pengerjaannya baru 17,5 persen, juga ditarget bisa dioperasikan pada 10 November.

Tidak hanya akan mengurai kepadatan lalu lintas di kawasan tersebut, Risma berencana menjadikan lokasi tersebut sebagai daerah wisata baru. Rencananya, ada jogging track serta sungainya lebih diperdalam.

"Saya berharap ini bisa jadi daerah wisata. Sungainya nanti didalamkan sehingga anak-anak bisa main ski air di sini. Apalagi arus sungai di sini relatif bisa lebih dikendalikan karena ada pintu air," kata Risma. 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya