Liputan6.com, Boyolali - Musim haji tahun 1438 Hijriah atau 2017 Masehi telah tiba. Secara serentak kelompok terbang (kloter) pertama jemaah calon haji dari berbagai embarkasi di Tanah Air, berangkat menunaikan rukun Islam kelima ke Tanah Suci, pada Jumat (28/7/2017).
Di Jawa Tengah, misalnya. Gubernur Ganjar Pranowo melepas jemaah calon haji Kloter I asal Banjarnegara. Prosesi pelepasan para calon haji tersebut berlangsung di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jumat ini.
Pantauan Liputan6.com, para calon haji Kloter I asal Banjarnegara mulai berdatangan ke Gedung Muzdalifah di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, subuh tadi sekitar sejak pukul 05.15 WIB. Mereka duduk sesuai dengan nomor urut dalam rombongan bus.
Baca Juga
Selain Gubernur Ganjar Pranowo, prosesi pelepasan para calon haji kloter I itu juga dihadiri Wakil Ketua dan anggota Komisi VIII DPR RI. Dalam sambutannya, Ganjar meminta kepada jemaah calon haji untuk selalu berhati-hati selama menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.
Para calon haji harus selalu kompak dan jangan sampai terpisah dari rombongannya. "Catat nomor handphone petugas haji yang mendampingi rombongannya biar mudah untuk komunikasi jika ada masalah atau terpisah. Kalau ada yang sakit bilang petugas, biar ibadahnya tetap lancar," ucap Ganjar di Asrama Haji Donohudan, Boyolali.
Advertisement
Ganjar juga mengingatkan kepada para calon haji supaya tidak tergiur dengan tawaran yang diberikan oleh orang-orang yang tidak berkepentingan di sana. Tak hanya itu, ia meminta supaya tas yang berisi identitas harus dipegang terus, jangan sampai diberikan kepada orang yang tidak dikenal.
"Kalau ada (orang) yang menawarkan barang ra cetho (tidak jelas) enggak usah. Seperti menawarkan antre di Hajar Aswad dengan membayar US$ 100. Tidak usah dilayani, ya bapak dan ibu," ujar Gubernur Ganjar.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah, Farhani, mengatakan bahwa kloter I jemaah calon haji yang berangkat pada pagi ini berasal dari Banjarnegara. Jumlah calon haji yang berangkat sebanyak 347 orang.
"Jumlah calon haji kloter I awalnya 348 orang, namun ada seorang yang batal berangkat karena sakit ketika masih di tingkat daerah. Jadi yang diberangkatkan dari Banjarnegara berjumlah 347 calon haji," kata dia.
Setelah prosesi pelepasan selesai, para calon haji satu per satu bersalaman dengan Gubernur Ganjar di pintu keluar Gedung Muzdalifah. Selanjutnya, rombongan kloter I langsung berjalan menuju bus yang membawa rombongan menuju Bandara Adi Soemarmo.
Saksikan video menarik di bawah ini:
Tertunda Berangkat karena Sakit
Tak hanya di Jawa Tengah, pelepasan jemaah calon haji kloter I juga berlangsung di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Sebanyak 389 calon haji (calhaj) termasuk lima petugas kloter I dilepas keberangkatannya oleh Gubernur Tengku Erry Nuradi di Bandara Kualanamu.
Pelepasan ditandai penyerahan Petaka Merah Putih di Aula Madinatul Hujjaj, Asrama Haji Medan. Dalam sambutannya, Erry Nuradi memberikan ucapan selamat kepada mereka yang akan menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, Kota Mekkah.
"Semoga lancar dalam menunaikan ibadah di Tanah Suci dan selalu diberikan kesehatan sampai nanti sepulangnya kembali di Indonesia," ujar orang nomor satu di Sumut itu, Jumat (28/7/2017).
Erry pun bersyukur karena kuota haji di Indonesia pada tahun ini telah ditambah setelah beberapa tahun belakangan dikurangi karena adanya renovasi Masjidil Haram dan pembenahan di Arab Saudi. Penambahan kuota ini membuka peluang besar untuk masyarakat Indonesia, khususnya Sumut untuk menunaikan ibadah haji.
"Menjalankan ibadah haji salah satu kewajiban umat Islam dalam mengamalkan rukun Islam kelima bagi yang memiliki kemampuan. Namun, semua itu harus dijalankan dengan hati yang ikhlas," kata Gubernur Sumut.
Kakanwil Kemenag Sumut, Tohar Bayoangin, menambahkan bahwa di luar daftar jemaah calon haji yang berangkat berjumlah 389 orang, termasuk lima petugas, ada empat (4) yang tertunda berangkat lantaran persoalan kesehatan.
Keempat calon haji yang tertunda berangkat tersebut adalah Azwani Lubis, Hollad Suhuan, Nursiyem Asmar, dan Dugel Mindi Midi. Namun, calon haji yang gagal berangkat di kloter I akan diberangkatkan pada kloter selanjutnya.
Advertisement
Keluhan Calon Haji Rata-Rata Kelelahan
Sementara itu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, menyatakan siap memberangkatkan sebanyak 36.640 calon haji dari tiga wilayah Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Syamsul Bahri, merinci jemaah calon haji tersebut berasal dari Jatim sebanyak 35.270 orang, Provinsi Bali 700 orang, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur 670 orang.
"Embarkasi Surabaya secara keseluruhan terdapat 83 kloter. Kloter I (mulai) berangkat tanggal 27 Juli dan kloter terakhir berangkat pada 26 Agustus (2018). Mohon doanya agar semuanya berjalan lancar," katanya.
Sementara di hari pertama ini, menurut dokter Budi Hidayat selaku Kepala Kesehatan Pelabuhan Klas 1 Surabaya, setelah jemaah calon haji masuk di Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya, sedikitnya ada enam calon haji yang mengalami gangguan kesehatannya dan seketika itu diperiksa kesehatannya.
"Ada kloter I dari Kabupaten Kediri, sejumlah enam pasien yang dua orang perlu penanganan khusus, tetapi keluhannya hanya kelelahan saja rata-rata," kata dokter Budi.
Saat berada di ruang klinik kesehatan di Asrama Haji, Liputan6.com menemui Zubaidi warga Kras, Kediri, Jawa Timur. Calon haji kloter I itu mengalami masalah di perut.
"Saya tadi dari bus turun perut mual dan sempat murus-murus, tapi setelah diperiksa dokter di sini saya sudah mendingan," ujar Zubaidi.
Brimob Kawal Keberangkatan Haji
Selain layanan kesehatan, proses keberangkatan jemaah calon haji untuk Embarkasi Surabaya, Jawa Timur, mendapat pengawalan ketat dari polrestabes setempat. Sebanyak 500 personel diturunkan untuk mengamankan pemberangkatan jemaah calon haji kloter I yang berasal dari Kediri. Sekitar 1.200 calon haji itu berangkat pada Jumat (28/7/2017).
"Kita melakukan upaya-upaya kepolisian untuk mengamankan proses embarkasi dan debarkasi di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, selama satu bulan," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes M Iqbal, usai apel gelar pasukan kesiapan pengamanan ibadah haji 2017, belum lama ini.
Sesuai jadwal, para tamu Allah tersebut tiba di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, pada Kamis, 27 Juli 2017. Kemudian, mereka berangkat ke Tanah Suci, pada Jumat pekan ini.
Adapun jumlah jemaah calon haji Embarkasi Surabaya yang meliputi Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Bali, adalah sebanyak 37 ribu lebih calon haji. Pengamanaan di asrama haji akan berlangsung selama satu bulan.
Polisi pun siap membantu kebutuhan para calon haji, seperti mengantar, mengawal, dan mengamankan jalur. "Prinsipnya polisi ingin jemaah haji aman, khusyuk dan kondusif dari asrama haji, maupun perjalanan menuju asrama haji," tutur Igbal.
Pada 27 Juli 2017, kloter pertama, kedua, dan ketiga masuk di asrama haji. "Mereka akan diberangkatkan ke Mekkah pada Jumat dengan pengamanan jemaah haji ini menerjunkan sekitar 500 personel, termasuk satu peleton Brimob," Kapolrestabes Surabaya memungkasi.
Advertisement
Keluarga Rela Kehujanan
Sehari sebelum pemberangkatan kloter I jemaah calon haji ke Tanah Suci, ratusan sanak keluarga dari calon haji asal Kediri dan Surabaya, memenuhi pintu gerbang akses utama Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, sejak Kamis, 27 Juli 2017, pukul 15.00 hingga pukul 20.00 WIB, hujan gerimis mewarnai momentum pertemuan dan titip doa antara calon haji dan keluarga masing-masing di depan gerbang Asrama Haji Sukolilo. Bahkan, keluarga calon haji ada yang membawa bocah berumur satu tahun dan bayi.
"Saya tadi ditemui saudara tua yang ada Surabaya. Dia titip doa panjang umur. Kalau keponakan yang muda-muda juga titip didoakan semoga sukses selalu," kata Nur Janah, calon haji asal Kediri.
Lain halnya dengan Sahra, calon haji asal Pare, Kediri. Ia yang berangkat ke Tanah Suci bersama istrinya, masih menunggu keluarga dari Surabaya.
"Saya baru satu kali ini berangkat haji, dan ahamdulillah suasana dan cuaca dari saya berangkat tadi siang sampai ke asrama ini cuacanya sejuk," ujar dia.
Jaga Kondisi Kesehatan
Sekitar 1.200 calon haji asal Kota Kediri, Jawa Timur, masuk ke Asrama Haji Sukolilo, Kota Surabaya, pada Kamis, 27 Juli 2017. Jemaah calon haji asal Kediri tersebut tergabung dalam tiga kloter dengan jemaah Surabaya sebagai penyangganya. Sementara, jemaah calon haji asal Surabaya dijadwalkan terbang perdana pada kloter ketiga, Jumat (28/7/2017).
Menurut Kepala Bidang Haji dan Umrah Kantor Wilayah Jawa Timur Faridul Ilmi, seluruh calon haji diwajibkan menginap dan istirahat lebih dulu di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.
"Jemaah calon haji setelahnya langsung berangkat ke Bandara Juanda, Surabaya, untuk diterbangkan ke Tanah Suci," tutur Faridul ilmi.
Para calon haji itu akan berangkat dengan pesawat Saudi Arabia Airlines. Semua barang bawaan akan diperiksa di Asrama Haji Sukolilo. Untuk itu, petugas Imigrasi dan Bea Cukai diusung ke asrama haji.
Sementara, kloter I terbang pada Jumat (28/7/2017), pukul 10.00 WIB dan tiba di Kota Madinah, Arab Saudi, pukul 16.20 WIB di hari yang sama. Sesuai jadwal, penerbangan ke Tanah Suci itu memerlukan waktu hampir tujuh jam.
"Karena selama perjalanan ada tujuh jam di atas pesawat, sebaiknya mulai sekarang jaga kesehatan. Istirahat yang cukup dan mulai menyiapkan fisik yang baik," Farid menyarankan.
Advertisement