Biasa Pegang Pistol, Polisi Tegang Pegang Alat Rias Istri

Para polisi itu juga sempat dimarahi para istri saat bermain-main dengan alat rias mereka.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 09 Agu 2017, 17:30 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2017, 17:30 WIB
Kisah Para Polisi Probolinggo Tegang Saat Pegang Alat Rias Istri
Para polisi itu juga sempat dimarahi para istri saat bermain-main dengan alat rias mereka. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Probolinggo – Menyambut HUT RI yang ke 72, Mapolresta Probolinggo menggelar lomba rias. Para pesertanya adalah adalah para anggota Polresta Probolinggo itu sendiri.

Rabu (9/8/2017) pagi, suasana di halaman Mapolresta Probolinggo riuh rendah lantaran puluhan pejabat pria berseragam lengkap ini gemetar saat mendandani wajah istri masing-masing.

Beberapa pejabat Polresta, mulai dari Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal, Wakapolres, kabag, kasat, hingga kanit turut menjadi peserta. Para polisi yang biasa memegang pistol itu kebingungan saat harus menggunakan berbagai perlengkapan rias wanita.

Seperti aksi yang dilakukan oleh Kasubbag Dalops AKP Saifur Rizal. Beberapa kali ia harus mengelap dahinya yang penuh peluh. Ia terlihat begitu canggung di depan istrinya. Tangan terlihat hati-hati dan tegang saat memoleskan berbagai perlengkapan seperti alas bedak dan pemulas mata.

"Wah ternyata sulit, bulu matanya harus beberapa kali dibongkar pasang," katanya sembari menyeka keringat.

Sesekali istrinya, Tety, mengarahkan. Meski begitu, Saifur Rizal beberapa kali ditegur istrinya lantaran tidak sama saat memoleskan pensil alis antara kanan dan kiri.

"Yang paling sulit itu ya membuat alis. Ternyata tidak sederhana, harus pas kanan dan kirinya," ucapnya setelah selesai memoles wajah istrinya.

Tak hanya anak buahnya, Kapolresta AKBP Alfian Nurrizal juga mengalami hal yang sama. Ia mengaku baru sekali ini menggunakan peralatan rias milik istrinya. Demi lomba ini, ia rela berlatih hingga larut malam.

Ia menambahkan dengan mengikuti lomba ini, ia sadar bahwa urusan merias wajah tidak sederhana dan mudah. Oleh karena itu, ia berjanji tidak akan kesal lagi saat menunggu istrinya berdandan.

"Jujur saya grogi karena ini pertama kali saya merias istri saya. Ini adalah bentuk syukur dan hormat kepada istri, di mana kita melaksanakan tugas sehari-hari," tutur Kapolretsa yang mengaku tidak hafal dengan sebutan peralatan rias milik istrinya itu.

Sementara itu, Ketua Cabang Bhayangkari Nita Alfian Nurrizal mengatakan lomba merias istri tersebut merupakan rangkaian dari peringatan hari HUT Kemerdekaan RI ke-72.

"Harapannya seluruh anggota Bhayangkari mampu membantu suaminya dalam tugas. Sehingga mampu memberikan pelayanan yang bagus kepada mereka, seperti menyayangi istri dan keluarganya," ujarnya.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya