Liputan6.com, Jakarta Menjelang perayaan Lebaran, masyarakat Indonesia biasanya sibuk mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk transaksi tunai yang meningkat. Sayangnya, momen ini juga dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan uang palsu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih waspada dan mengenali ciri-ciri uang asli agar tidak terjebak dalam penipuan.
Uang palsu sering kali sulit dibedakan dengan uang asli, terutama bagi orang awam. Pelaku kejahatan biasanya berusaha membuat uang palsu semirip mungkin dengan aslinya. Namun, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk memastikan keaslian uang yang kita terima. Dengan memahami metode yang tepat, kita dapat melindungi diri dari kerugian yang lebih besar.
Bank Indonesia juga telah mengingatkan masyarakat untuk lebih teliti dalam memeriksa uang baru yang diterima. Mereka menyarankan untuk menggunakan metode 3D, yaitu Dilihat, Diraba, dan Diterawang. Metode ini sangat efektif untuk membedakan uang asli dan palsu. Mari kita simak lebih lanjut bagaimana cara membedakan keduanya.
Advertisement
Penting untuk diingat bahwa peredaran uang palsu bukan hanya masalah individu, tetapi juga dapat berdampak pada perekonomian secara keseluruhan. Oleh karena itu, jika Anda menemukan uang palsu, segera laporkan kepada pihak berwajib agar tindakan lebih lanjut dapat diambil. Mari kita jaga keamanan dan keaslian transaksi kita menjelang Lebaran ini.
Cara Membedakan Uang Asli dan Palsu
Untuk membedakan uang asli dan palsu, Anda bisa menggunakan metode 3D yang terdiri dari tiga langkah: Dilihat, Diraba, dan Diterawang. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai masing-masing langkah:
1. Dilihat
- Warna: Uang asli memiliki warna cerah dan tajam, sedangkan uang palsu cenderung kusam dan pudar. Pastikan untuk memperhatikan konsistensi warna di seluruh uang.
- Gambar dan Desain: Gambar pahlawan, ornamen, dan logo Bank Indonesia (BI) pada uang asli sangat detail dan tajam. Sebaliknya, uang palsu biasanya buram dan kurang jelas.
- Benang Pengaman: Uang asli memiliki benang pengaman yang tertanam di dalam kertas dan terlihat jelas saat diterawang. Posisi dan warna benang pengaman bervariasi tergantung pecahan uang.
- Hologram: Hologram pada uang asli akan berubah warna atau menampilkan efek tertentu saat dimiringkan.
- Gambar Tersembunyi: Beberapa pecahan uang memiliki gambar tersembunyi yang hanya terlihat dari sudut pandang tertentu.
- Tulisan BI: Terdapat tulisan BI yang tersembunyi dan hanya terlihat dari sudut pandang tertentu.
- Cetakan Mikro: Uang asli memiliki cetakan mikro yang sangat detail dan sulit ditiru.
Advertisement
2. Diraba
Setelah melihat, tahap selanjutnya adalah meraba uang tersebut. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Tekstur: Uang asli memiliki tekstur kertas yang khas, agak kasar dan tebal, terutama pada bagian angka nominal dan gambar pahlawan. Uang palsu biasanya terasa halus dan tipis.
- Kode Tuna Netra: Uang asli memiliki kode tuna netra berupa garis timbul di sisi kanan dan kiri uang yang terasa kasar saat diraba.
3. Diterawang
Langkah terakhir adalah menerawang uang tersebut. Berikut adalah ciri-ciri yang bisa Anda lihat:
- Tanda Air (Watermark): Saat diterawang, uang asli akan menunjukkan tanda air berupa gambar pahlawan dan logo BI yang jelas. Uang palsu biasanya tidak memiliki tanda air atau tanda airnya buram.
- Gambar Saling Isi: Pada beberapa pecahan, gambar utama dan gambar pada ornamen di sisi lain uang akan terlihat saling mengisi saat diterawang.
Langkah-Langkah Menekan Peredaran Uang Palsu
Selain mengetahui cara membedakan uang asli dan palsu, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk menekan peredaran uang palsu:
- Periksa Nomor Seri: Pemalsu seringkali mengabaikan detail nomor seri. Bandingkan dengan uang lain yang sudah dipastikan asli.
- Gunakan Sinar Ultraviolet (UV): Sinar UV akan menunjukkan tanda pengaman khusus yang hanya ada pada uang asli.
- Transaksi di Tempat Terpercaya: Lakukan transaksi di tempat-tempat yang terpercaya dan resmi untuk meminimalisir risiko menerima uang palsu.
- Periksa Uang dengan Seksama: Jangan terburu-buru saat menerima uang, terutama saat menerima kembalian.
- Laporkan ke Pihak Berwajib: Jika Anda menemukan uang palsu, laporkan segera ke pihak berwajib.
- Manfaatkan Layanan Digital: Gunakan metode pembayaran digital seperti mobile banking atau QRIS untuk mengurangi risiko menerima uang palsu.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan tidak terjebak dalam peredaran uang palsu yang merugikan.
Advertisement
