Liputan6.com, Jakarta Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) Jawa Timur masih terus melakukan upaya penyelamatan kepada lima pemancing asal Blitar yang terdampar di Pulau Celeng Pantai Pehpulo Kabupaten Blitar, selama empat hari.
Selain mengirimkan pelampung (life jacket) dan makanan (logistik)Â untuk para survivor tersebut, tim SAR juga mengirimkan surat yang berisikan sebegai berikut.
"Pak, Saya Brian dari Tim Basarnas. Saya kirimkan pelampung untuk alat keselamatan pertama, silahkan dipakai dulu demi keselamatan Anda semua. Mohon sabar. Kami sedang upayakan penyelamatan, kami usahakan secepatnya. Hubungi nomor telepon saya biar lebih jelas 082113291818."
Advertisement
"Kami menggunakan tali untuk mengirim pelampung dan logistik ke survivor," tutur Kordinator Pos Basarnas Trenggalek, Asnawi Suroso, Jumat (18/8/2017).
Dia mengatakan, tindakan itu dilakukan karena pihaknya terkendala perahu nelayan tidak bisa merapat ke Pulau Celeng karena risiko terdorong ombak membentur karang.
Baca Juga
"Direncanakan evakuasi dilaksanakan menunggu air pasang, dengan menggunakan dua perahu nelayan," katanya.
"Untuk mengantisipasi hal tersebut, nantinya satu perahu akan menggunakan tali yang diikat alat apung sehingga bisa terjangkau oleh survivor, untuk lintasan menuju perahu rescuer," ujarnya.
Lima orang pemancing asal Blitar, Jawa Timur, yang diketahui bernama Evan (36), Pitoyo (36), Andis (30), Dedi (30) dan Gogon (35), terjebak di Pulau Celeng Pantai Pehpulo Blitar, selama empat hari, pada Senin 14 Agustus 2017, sekira pukul 13.00 WIB.
Koordinator Pos Basarnas Trenggalek, Asnawi Suroso, menuturkan, saat itu, dua nelayan, Sukani dan Agung warga Dusun Pehpulo, Desa Sumbersih, Kecamatan Panggungrejo Blitar, telah mengantarkan lima pemancing menyeberang ke Pulau Celeng (Selatan Pantai Serang, Blitar) guna memancing.
"Pada waktu penjemputan ternyata ombak terlalu besar sehingga menyebabkan lima pemancing tersebut terjebak di Pulau Celeng hingga saat ini," tuturnya, Jumat (18/8/2017).
Dia mengatakan, pihaknya menerima laporan dari BPBD Blitar pada Kamis, 17 Agustus kemarin. "Mereka membutuhkan bantuan evakuasi," katanya.
Tim Rescue Pos SAR Trenggalek meluncur menuju lokasi kejadian dengan lama perjalanan 3-3,5 jam. "Sesampainya di lokasi, kami berkoordinasi dengan potensi SAR dan melaksanakan assesment lokasi, guna menentukan teknik dan metode evakuasi," ucapnya.
Tim operasi SAR Gabungan yang terdiri dari Pos SAR Trenggalek, BPBD Blitar, PMI Blitar, Tagana Blitar dan nelayan lokal, masih melaksanakan prosea evakuasi. Hingga saat ini, kelima pemancing tersebut masih belum diketahui kondisi pastinya.
"Kami kesulitan melaksanakan proses evakuasi karena perahu nelayan tidak bisa merapat ke Pulau Celeng, karena berisiko terdorong ombak membentur karang," ujarnya.