Warga Bebaskan 5 Bocah dari Dugaan Penyekapan Biksu Batam

Kelima bocah di bawah umur itu juga diduga menjadi korban pencabulan biksu di Batam.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 28 Agu 2017, 16:01 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2017, 16:01 WIB
5 Anak di Bawah Umur Disekap Biksu di Vihara
Ilustrasi penyekapan.

Liputan6.com, Batam - Tokoh masyarakat yang juga Ketua Pasundan di Batam, Dede, menyelamatkan lima bocah yang diduga disekap Acuy, biksu di Wihara Purnama Mahayana Nongsa. Kelima bocah itu adalah DW (15) asal Bogor, SA (12) asal Banten, AY (15) asal Banjarnegara, J dan W (16) asal Tegal.

Berdasarkan penuturan Dede, ia nekat masuk ke wihara usai mendapat laporan dari warga bahwa ada anak dari Jawa Barat yang disekap di wihara di Batam. Selepas Magrib, Dede bersama ketua RT setempat langsung mendatangi wihara tersebut.

"Kami dari paguyuban dan warga Nongsa berhasil menyelamatkan SA," ujar Dede kepada Liputan6.com, Senin (28/8/2017).

Tak hanya menjadi korban penyekapan, salah satu dari lima bocah itu kuat dugaan menjadi korban pencabulan. Hal itu dibuktikan dengan hasil visum rumah sakit.

"Hasil visum pada anak SA, terdapat robekan di bagian kemaluannya," kata Dede.

Dede mengatakan, dari kelima bocah yang disekap, tiga di antaranya berjenis kelamin perempuan, sedangkan dua di antaranya laki-laki. Kelima anak di bawah umur itu kini telah diamankan di kediaman Dede, didampingi Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia (KPPAI) Provinsi Kepulauan Riau.

"Selanjutnya, kita melakukan pelaporan ke polisi untuk kelima korban yang sudah aman," ujar Syahrial, Ketua KPPAI Kepulauan Riau.

Di tempat yang sama, Kepala Satuan Reserse Polresta Barelang, Kompol Agung Gima Sunarya, mengatakan pihak kepolisian Polresta Barelang belum bisa memberikan keterangan yang detil. "Sementara ini biar kami selidiki dulu," tuturnya.

Sementara itu, salah satu korban, DW, mengaku telah bersama biksu itu selama satu bulan. Selama dua minggu, ia berada di Jakarta dan dua minggu berada di Batam.

Selama di Batam, DW mengaku tak boleh keluar dari kamar. Sementara, anak laki-laki tidak boleh keluar dari wihara. Kelimanya dijanjikan akan dipekerjakan ke negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya