Terekam CCTV, Puluhan Pengendara Motor di Surabaya Terkena Tilang

Jumlah tersebut sudah menurun jika dibandingkan saat masa sosialisasi tilang online di Surabaya.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 07 Sep 2017, 07:30 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2017, 07:30 WIB
Kapolrestabes Surabaya Kombespol M Iqbal
Ribuan pengendara motor di Surabaya terkena tilang online akibat terekam CCTV yang terpasang disudut trafficlight Bratang Surabaya.

Liputan6.com, Surabaya - Ribuan pengendara motor di Kota Surabaya , Jawa Timur, terkena tilang online akibat terekam CCTV yang terpasang di sudut lampu lalu lintas Bratang Surabaya.

"Kalau mulai awal sosialisasi jumlah pelanggar lalu lintas yang terekam CCTV jumlahnya ratusan bahkan hingga ribuan, tapi kalau hari ini ada 80-an orang," tutur Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol M Iqbal, usai mendatangi acara peluncuran e-Smart Samsat, Rabu, 6 September 2017.

Sementara itu, Kabid Lalu lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Robben Rico mengatakan, sejak disosialisasikan pada awal September 2017, jumlah pelanggaran ada 447 per hari. Setelah berjalan lima hari dari tanggal 1 sampai 5 September, jumlah pelanggaran menurun menjadi 89 per dua belas jam.

"Artinya kan setelah dilakukan sosialisasi oleh teman-teman media, baik elektronik maupun cetak, kemudian teman-teman kepolisian melakukan action, melakukan teguran dengan mengirim surat ke rumah warga, kemudian kami juga mengekspos ke media sosial. Efeknya lumayan cukup besar untuk menurunkan angka pelanggaran," kata Robben.

Robben menambahkan, terdapat sejumlah daerah rawan pelanggaran dan kecelakaan di Surabaya. Biasanya, lokasi tersebut berada di persimpangan.

Lokasi rawan ini menjadi perhatian khusus aparat lalu lintas. Secara bertahap akan dipasang CCTV untuk memantau pelanggaran dan kecelakaan yang terjadi di wilayah itu.

"Oktober ini rencana akan kita pasang di Jalan Raya Darmo arah masuk kota, kemudian Jalan Raya Darmo arah keluar kota," ujarnya.

Dishub Surabaya juga akan memasang CCTV di semua titik yang dianggap rawan, namun anggarannya terbatas. "Jadi, step by step, pelan-pelan kami tidak ingin terburu-buru karena mekanisme masih kita siapkan," Robben memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya