Minim Peminat, Pelayaran Kapal Ro-Ro Davao-Bitung Mandek

Tidak adanya komoditas yang akan diangkut ke Filipina menyebabkan aktivitas pelayaran jalur ini berhenti.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 03 Okt 2017, 00:01 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2017, 00:01 WIB
ilustrasi kapal roro
ilustrasi kapal roro

Liputan6.com, Bitung - Rute pelayaran bisnis Davao-Bitung yang dibuka April lalu tak berjalan lancar. Rute yang dilayani kapal ro-ro (roll on-roll off) Super Shuttle 12 ini mandek. Penyebabnya cuma satu, yakni minimnya pengguna angkutan kapal untuk rute tersebut. Tidak adanya komoditas yang akan diangkut ke Filipina menyebabkan aktivitas pelayaran jalur ini berhenti.

Hal tersebut diakui Manajer Sumber Daya Manusia dan Umum PT Pelindo IV Cabang Bitung, Harison Nanlohi. "Rute itu sudah mandek lima bulan. Iya, sejak pelayaran perdana Mei lalu kapal belum kembali," ujar dia, Kamis, 28 September 2017.

Sebanyak 50 kontainer yang seharusnya membawa barang ke Davao hanya teronggok di dermaga. Kontainer-kontainer itu tak punya barang untuk dibawa ke sana. "Masih kosong, silakan cek langsung di dermaga," kata dia.

Alhasil, kapal ro-ro dimaksud tak pernah lagi masuk Bitung. Kapal tersebut mempertimbangkan kerugian jika harus ke sini. "Sepanjang belum ada angkutan mereka tak akan datang. Makanya untuk sekarang rute pelayarannya mandek," imbuh Harison.

PT Pelindo sendiri terimbas dengan kondisi ini. Pendapatan yang harusnya masuk jika pelayaran lancar jadi menguap.

"Makanya kami mengeluarkan kebijakan untuk membantu. Kami terpaksa memberikan diskon tarif untuk pelayaran ini, yang besarnya mencapai 50 persen. Diskon itu meliputi jasa tambat, labuh, pandu, dan penumpukan kontainer," tutur dia.

Wakil Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri, angkat bicara. Ia mengaku akan melakukan langkah khusus demi memperlancar pelayaran tersebut.

"Tapi ini bukan cuma tanggung jawab kami, daerah lain harus mendukung. Sebab pasokan barang ke Filipina bukan cuma dari Bitung, tapi seluruh daerah di Sulut. Makanya butuh visi yang sama agar program ini berjalan baik. Itulah yang akan berusaha kita pacu," Maurits menegaskan.

Peresmian pelayaran ro-ro dengan rute Davao-General Santos-Bitung di Kudos Port, Davao Filipina, berlangsung pada Minggu 30 April 2017. Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte hadir pada peresmian itu. Setelah memberikan sambutan, Presiden Jokowi bersama Presiden Duterte memukul gong yang menandakan diresmikannya rute pelayaran kapal ro-ro Davao-Bitung.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi dalam acara tersebut, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Duta Besar Indonesia untuk Filipina Johny J. Lumintang. 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya