Akhir Permainan Kucing-kucingan Gajah Jantan Liar di Kelayang

Sang penakluk gajah jantan liar yang 'hobi' bermain kucing-kucingan di wilayah Kelayang, Riau, adalah dua gajah jinak.

oleh M Syukur diperbarui 01 Nov 2017, 00:03 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2017, 00:03 WIB
Akhir Permainan Kucing-kucingan Gajah Jantan Liar di Kelayang
Sang penakluk gajah jantan liar yang hobi bermain kucing-kucingan di wilayah Kelayang, Riau, adalah dua gajah jinak. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Hampir tiga bulan, warga pedesaan di Kecamatan Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, hidup tak tenang karena kehadiran gajah jantan yang terpisah dari kelompoknya. Gajah dewasa itu kini berhasil dijinakkan petugas setelah terpancing rayuan dua gajah jinak.

Si gajah jantan liar sebelumnya terkena tembakan bius dan dimasukkan ke mobil. Butuh beberapa jam bagi petugas untuk mengevakuasi hewan bongsor itu, mulai dari memasukkan dan mengeluarkannya dari truk pembawa‎ hingga kembali ke hutan.

"Satwa itu kini telah kembali ke habitatnya," kata Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Dian Indriarti, di Pekanbaru, Selasa (31/10/2017) siang.

Dian menyebut‎kan, hewan dengan nama latin Elephas inicus itu meresahkan warga setempat dengan kehadirannya sejak awal Agustus 2017. Hewan bergading ini dilaporkan sudah merusak perkebunan dan memakan yang ada di dalamnya.

Meski sudah terusir beberapa kali dengan bunyi-bunyian seperti mercon, gajah ini kembali memperlihatkan diri. Namun, selama tiga bulan ini, si gajah kerap main kucing-kucingan.

"Penanganannya melibatkan beberapa pihak, mulai dari BBKSDA, Vesswic, WWF, Yayasan Tesso Nilo, TNTN, Polri, TNI dan masyarakat sekitar," ucap Dian.

Petugas kemudian mengerahkan gajah jinak hasil penangkaran Taman Nasional Tesso Nilo. Gajah ini kemudian digiring menuju lokasi yang sudah ditentukan. Tak segampang membalikkan telapak tangan, hewan ini masih 'bandel' meski sudah digiring oleh sejenisnya.

"Ada beberapa kali penggiringan, tapi kembali pada posisi semula," ucap Dian.

Menurut Dian, ada beberapa desa yang dibuat resah oleh gajah ini. Sebab, dia selalu melintas di Desa Kolak Pisang, Desa Pasir Beringin dan Desa Bukit. Petugas kemudian mempelajari pola gerakannya supaya tidak lagi kembali ke posisi semula.

"‎Setelah beberapa kali dicoba, dua ekor gajah jinak flying Squad TNTN berhasil 'menjinakkannya' dan dievakuasi setelah dibius. Kini sudah kembali ke habitatnya di TNTN," kata Dian.

Di TNTN, kata Dian, gajah ini dikembalikan ke kelompoknya. Meski demikian, petugas masih memantaunya supaya tidak terpisah lagi dari kawanan dan meresahkan warga lagi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya