Ketika Alun-Alun Kidul Yogyakarta Disulap Jadi Dapur Raksasa

Ratusan orang mengikuti lomba masak minim minyak goreng di Alun-Alun Kidul (Alkid) Yogyakarta.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 26 Nov 2017, 14:30 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2017, 14:30 WIB
Alun-Alun Kidul Yogyakarta Jadi Dapur Raksasa
Ratusan orang mengikuti lomba masak dengan menu sehat di Alun-Alun Kidul Yogyakarta (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Ratusan orang berkumpul di Alun-Alun Kidul (Alkid) Yogyakarta, untuk mengikuti lomba masak, Minggu (26/11/2017). Perhelatan memasak massal ini pertama kali digelar dan diinisiasi oleh perusahaan yang memproduksi piranti memasak antilengket.

"Saya senang dengan acara ini, apalagi dulu saya sempat punya katering," ujar Indah Rushartini. Ia membuat bakmi Jawa dengan mengandalkan garnish sebagai pembeda.

Perempuan yang mewakili Kelurahan Wirogunan, Kota Yogyakarta ini mencampurkan udang ke masakannya dan menyajikan menu andalannya itu dalam waktu 30 menit.

"Tidak sekadar lomba memasak, kami juga ingin mengedukasi masyarakat soal menu sehat," ujar Edwin Siswanto, General Manager Sales And Marketing PT Maspion.

Edukasi makanan sehat terlihat dari menu yang dilombakan. Ikan lele dipilih sebagai bahan utama karena sarat gizi dan harganya yang terjangkau. Artinya, makanan sehat tidak harus mahal.

 

Piranti masak antilengket yang digunakan, kata dia, juga meningkatkan nilai sehat sebuah makanan karena minim minyak goreng. Bahkan, jika peserta lomba masak menghendaki, mereka dapat sama sekali tidak menggunakan minyak goreng dalam pengolahannya.

"Ini jadi ajakan kepada masyarakat supaya menerapkan pola hidup sehat," tuturnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Alasan Pilih Alun-Alun Kidul

Alun-Alun Kidul Yogyakarta Jadi Dapur Raksasa
Ratusan orang mengikuti lomba masak dengan menu sehat di Alun-Alun Kidul Yogyakarta (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Edwin mengatakan, sengaja memilih kawasan Alun-Alun Kidul sebagai lokasi lomba karena menyasar masyarakat umum. Tidak hanya terbatas untuk ibu PKK, melainkan juga seluruh lapisan masyarakat.

Perhelatan yang memperebutkan hadiah trofi dan uang tunai jutaan rupiah ini terbagi dalam tiga kategori, yakni memasak aneka olahan lele dan makanan penutup tradisional, mi Jawa, serta lomba memasak untuk anak-anak.

Ia menambahkan, secara umum pasar piranti masak antilengket didominasi Indonesia bagian timur. Penjualan untuk wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya baru sekitar delapan persen.

"Tetapi bukan karena alasan itu lomba masak digelar di Alun-Alun Kidul Yogyakarta. Sebab, kegiatan ini bentuk CSR kami untuk memberi informasi tentang makanan sehat ke masyarakat," ucap Edwin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya