Turis Asing Menikmati Sensasi Wisata Erupsi Gunung Agung

Erupsi Gunung Agung justru memberikan daya tarik tersendiri berwisata ke Bali.

oleh Ramdania El Hida diperbarui 30 Nov 2017, 07:52 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2017, 07:52 WIB
Gunung Agung
Turis asing melihat letusan Gunung Agung dari Amed. (Twitter@@Sutopo_BNPB)

Liputan6.com, Denpasar - Meski erupsi Gunung Agung masih terjadi, tetapi tampaknya bencana alam itu tidak ditakuti lagi oleh manusia. Mereka cukup berpindah ke lokasi yang dinyatakan aman dan menikmati fenomena alam yang jarang terjadi itu.

Seperti yang dilakukan dua turis asing dalam foto yang diunggah Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho pagi ini, Kamis (30/11/2017). Dalam keterangan fotonya, kedua turis asing itu berada di Bukit Pantai Amed, Karangasem. Dari lokasi aman itu, Gunung Agung terlihat jelas karena cuaca pagi ini yang cerah.

"Mengagumi karya Ilahi. Turis asing melihat letusan Gunung Agung dari Amed. Tidak ada kepanikan karena memahami informasi gunungapi dengan baik dan berada di tempat aman. Daerah yang berbahaya di Bali hanyanya di radius 8-10 km dari puncak kawah. #bali #BaliTetapAman," tulis Sutopo dalam akun Twitternya, @Sutopo_BNPB.

Melalui cuitannya, Sutopo juga menegaskan bahwa adanya info lontaran batu dari Gunung Agung memang benar. Hal ini sudah dikonfirmasi pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Lontaran batu hingga radius 4 km dari puncak kawah Gunung Agung memang terjadi pada 28/11/2017 siang. Jadi bukan Hoax. Lontaran batu terjadi setelah tremor menerus hingga overscale kemudian terjadi letusan. PVMBG telah melaporkan hal ini ke BNPB," Sutopo memungkasi.

PVMBG: Lava Semakin Banyak, Gunung Agung Berpotensi Meletus Lagi

Gunung Agung Meletus
Gunung Agung berpotensi meletus, saat ini statusnya meningkat ke Level IV atau tertinggi, menandakan erupsi kemungkinan besar akan terjadi.

Suhu panas di Gunung Agung semakin meningkat. Jika pada tiga hari lalu suhu panas atau thermal nilai Vulcanic Radiatif Power (VPR) 51 megawatt, semalam terekam 97 megawatt.

Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana, mengatakan, naiknya thermal dengan angka yang tinggi itu berarti lava semakin tumbuh dan banyak di permukaan Gunung Agung.

"Terjadi pertumbuhan lava di dalam kawah Gunung Agung, terus tumbuh di lantai atau dasar kawah," ujar Devy di Pos Pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu (29/11/2017).

Selain menunjukkan jumlah lava semakin banyak, hal itu bermakna Gunung Agung berpotensi meletus lagi.

"Dia berpotensi menghasilkan letusan. Dalam kondisi over pressure, ketika magma di bawah permukaan terakumulasi tekanannya, maka ketika dia melepaskan tekanan, material terlontar dapat berupa batu maupun abu," jelas Devy.

Vulkanik Glow

Semangat Para Pelajar Tetap Bersekolah di Tengah Erupsi Gunung Agung
Kondisi Gunung Agung yang mengeluarkan asap tebal di Karangasem, Bali (28/11). Pihak berwenang memberi peringatan kepada warga untuk mengungsi akibat stasus Gunung Agung yang dari siaga ke awas. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Terkait cahaya terang di kawah Gunung Agung, Devy menjelaskan, itu adalah vulkanik glow yang diakibatkan oleh lava yang sudah ada di permukaan.

"Kita tidak perlu membuktikan naik ke atas untuk melihat ada atau tidak lavanya. Kita kan punya teknologi satelit. Satelit sudah merekam adanya lava di permukaan dan sudah berada di dasar kawah, semakin tumbuh terus, jumlah lavanya semakin banyak," papar dia.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya