Liputan6.com, Cirebon - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyatakan tumpukan limbah medis berisi bahan berbahaya dan beracun (B3) di Desa Panguragan Wetan, Kecamatan Pangurahan, bukan berasal dari limbah medis rumah sakit di kabupaten setempat.
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, mengaku sudah sempat memanggil dan menindak perusahaan yang diduga membuang limbah medis tersebut. Pemanggilan dilakukan bersama Dinas Lingkungan Hidup dan kepolisian.
"Ternyata ramai lagi tahun ini. Saya juga tidak habis pikir," kata dia kepada Liputan6.com, Rabu, 6 Desember 2017.
Advertisement
Dinkes, menurut dia, sudah melakukan pendekatan kepada masyarakat Desa Panguragan, tapi tidak berbuah hasil maksimal. Enny juga mengaku sudah menelusuri pembuangan limbah medis yang ada di rumah sakit di Kabupaten Cirebon, tapi hasilnya nihil.
Baca Juga
Di Kabupaten Cirebon, Enny mengungkapkan, pihak rumah sakit bekerja sama dengan PT Wastek sebagai pihak ketiga yang menangani pemusnahan limbah medis.
"Kita selama dengan PT Wastek selalu dipantau dan tidak ada limbah medis yang menumpuk di luar," ujar dia.
Dari informasi yang didapat, limbah tersebut diduga berasal dari rumah sakit yang ada di Bekasi dan Karawang. Pengusaha yang bekerja sama dengan rumah sakit tersebut belum diketahui alasan membuang limbah medis ke Cirebon.
Maraknya limbah medis tersebut membuat Dinkes Kabupaten Cirebon harus berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Barat. Dinkes bersama DLH Kabupaten Cirebon sudah ke lokasi mengambil sampel dan foto kondisi terbaru limbah medis di tempat pembuangan sampah sementara itu.
"Akhirnya jadi tanggung jawab bersama dan kami juga serahkan kasus ini ke polisi karena sudah jelas melanggar hukum," ujar dia.
Dikerubuti Pemulung Sampah
Salah satu kendala utama dalam membersihkan tumpukan limbah plastik di Desa Panguragan Wetan Kabupaten Cirebon adalah warga desanya sendiri. Enny menyebutkan, sebagian besar warga desa Panguragan juga hidup dari memungut sampah.
"Warga juga banyak yang jadi pengusaha rongsok dan warga lain yang jadi karyawannya kemudian dimanfaatkan pengusaha limbah medis," ujar dia.
Dia mengatakan, alasan pekerja rongsok di Desa Panguragan karena mata pencaharian. Sementara, para pekerja rongsok tidak tahu bahaya yang terjadi apabila limbah medis dibuang sembarangan.
"Macam-macam jenis usaha rongsoknya di sana," ujar dia.
Sebelumnya, ratusan ton limbah berisi B3 tercecer di tempat pembuangan sampah sementara Desa Panguragan Wetan, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, secara periodik.
Dari pengamatan di lokasi, limbah medis tersebut menyatu dengan sampah rumah tangga lainnya. Limbah yang tercecer di sepanjang Jalan Panguragan-Klangenan, Kabupaten Cirebon, menyatu di sempadan Sungai Panguragan.
"Saya sendiri sampai takut tersenggol mas, karena limbahnya bahaya," ungkap Ketua Sanggar Lingkungan Hidup (SLH) Cirebon Cecep Supriyatna, Selasa, 5 Desember 2017.
Dari hasil penelusuran di lokasi, SLH menemukan berbagai macam limbah medis, seperti jarum suntik, tabung suntik, vaksin, dan tabung sampel darah yang masih ada bekas darah.
Selain itu, Cecep juga menemukan ratusan plastik bekas jarum infus, tali jarum infus hingga satu vaksin dengan catatan penyakit Hepatitis B.
"Paling banyak botol bekas suntik sama jarum suntik," ujar dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement