Kapal Mengangkut 21 Orang Tenggelam di Danau Cirata

Proses pencarian keenam orang hilang terhalang jarak pandang. Basarnas Jabar menyebut makin dalam, penyelam makin tak bisa melihat apa-apa.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 22 Des 2017, 10:01 WIB
Diterbitkan 22 Des 2017, 10:01 WIB
Pulang Berkebun, 6 Orang Hilang di Danau Cirata
Proses pencarian keenam orang hilang terhalang jarak pandang. Basarnas Jabar menyebut makin dalam, penyelam makin tak bisa melihat apa-apa. (dok. Basarnas Jabar/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Bandung - Kapal pengangkut 21 orang yang masih satu keluarga tenggelam di Danau Cirata dengan titik kedalaman lokasi tenggelam diperkirakan mencapai 55 meter. Akibat kejadian itu, 15 orang ditemukan selamat, sedangkan enam orang lainnya masih hilang.

"Operasi SAR hari pertama, enam orang tenggelam di Danau Cirata, Kabupaten Purwakarta," kata Koordinator Humas dan Protokoler Basarnas Jabar, Joshua Banjarnahor melalui pesan tertulis, Kamis, 21 Desember 2017.

Ia menyebutkan, enam orang yang hilang itu teridentifikasi empat perempuan yakni Rus (50), Cicah (60), Iyat (60), dan Siti (10), selanjutnya dua pria Dadang (60) dan Dudun (8).

"Total korban 21 orang, yang selamat 15 orang," katanya.

Peristiwa itu, kata Joshua, bermula dari 21 orang warga Kampung Rawa Taal, Desa Sinargalih, Kecamatan Maniis, Purwakarta, yang hendak menyeberang Danau Cirata setelah berkebun.

"Di tengah danau, perahu mengalami kebocoran," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Pencarian Berlanjut

Pulang Berkebun, 6 Orang Hilang di Danau Cirata
Proses pencarian keenam orang hilang terhalang jarak pandang. Basarnas Jabar menyebut makin dalam, penyelam makin tak bisa melihat apa-apa. (dok. Basarnas Jabar/Dinny Mutiah)

Kepala Kantor SAR Jabar, Slamet Riyadi menyampaikan proses pencarian keenam korban yang hilang berlanjut pada Jumat (22/12/2017) pagi sekitar pukul 06.30 WIB. Proses pencarian kali ini melibatkan tim penyelam untuk mencari korban ke kedalaman. Tim sudah lima kali menyelam hingga ke kedalaman 20 meter.

"Kondisi di lapangan, airnya cukup keruh mengakibatkan jarang pandang sangat terbatas, tetapi kami akan memaksimalkan pencarian," katanya.

Di sela-sela jeda waktu penyelaman, tim akan mencari dengan alat LCR. Ia berharap, gelombang dari mesin LCR bisa membantu mempercepat tanda-tanda korban yang dicari.

"Selanjutnya hingga saat ini tim SAR gabungan masih melakukan pemantauan di sekitar tempat kejadian musibah," katanya.

Upaya pencarian para korban melibatkan tim gabungan dari unsur Basarnas Jawa Barat, kepolisian, petugas pemadam kebakaran Purwakarta, dan masyarakat. Tim pencari menggunakan alat LCR pada pencarian kemarin malam, tetapi belum ditemukan tanda-tanda keberadaan para korban.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya