Jangan Mendaki Merbabu Selama Februari, Begini Risikonya

Jangan coba-coba mendaki jika tak ingin kerja sosial sebulan penuh selama penutupan.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 02 Feb 2018, 15:30 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2018, 15:30 WIB
merbabu
Papan petunjuk arah di salah satu jalur pendakian gunung Merbabu. (foto: liputan6.com/edhie)

Liputan6.com, Semarang - Sepanjang Februari 2018, pendakian ke Gunung Merbabu ditutup. Bukan hanya satu atau dua jalur, namun seluruh trek menuju puncak ditutup oleh Balai Taman Nasional Gunung Merbabu.

Penutupan ini dimaksudkan untuk merehabilitasi vegetasi gunung dan juga merehabilitasi jalur pendakian. Menurut Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BNTG) Edy Sutiyarto, pihaknya meyakini bahwa seluruh komunitas pencinta alam sudah mengetahui penutupan ini.

"Kami sudah informasikan jauh-jauh hari melalui media dan sukarelawan. Tapi jika ada yang nekat dan ketahuan naik, di mana pun posisinya akan kami suruh turun,” kata Edy, Jumat (2/2/2018).

Penutupan jalur pendakian ini memang membutuhkan ketegasan. Sebab, sering kali meski sudah mengetahui informasi penutupan, namun ada saja yang mencuri-curi mendaki melalui jalur-jalur tertentu.

"Sanksi yang efektif menurut kami adalah sanksi sosial. Salah satunya diikutkan dalam bersih Gunung Merbabu dan pemulihan vegetasi," kata Edy.

 

 

Jalur-Jalur yang Ditutup

merbabu
Papan petunjuk arah yang dipasang di salah satu jalur pendakian. (foto: Liputan6.com/edhie prayitno ige)

BTNGM saat ini sudah mengumpulkan para relawan dan pengelola basecamp pendakian di jalur Selo, Boyolali untuk pembekalan. Jalur pendakian memang ditutup bagi pendaki, namun kegiatan relawan jalan terus.

"Materi pembekalan salah satunya adalah patroli gunung," kata Edy.

Selain menutup jalur pendakian di Selo, penutupan dan pembekalan relawan juga dilakukan di jalur pendakian Ampel, Wekas, Wonolelo, dan Kopeng. Keputusan penutupan jalur pendakian Merbabu ini tertuang dalam surat edaran Balai Taman Nasional (BTNG) Merbabu nomor 03/T.35/TU/MANF/01/2018 yang ditandatangani Kepala Balai, Edy Situerat, pada 5 Januari 2018.

Penutupan tersebut meliputi seluruh jalur yang ada. Jalur Selo di Dukuh Genting, Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, Boyolali, jalur Suwanting di Dukuh Suwanting, Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, Magelang, jalur Cunthel di Dukuh Cunthel, Kopeng, Kecamatan Getasan, Semarang, jalur Thekelan di Dukuh Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Semarang, dan jalur Wekas, Dukuh Kedakan, Desa Kenalan, Kecamatan Pakis, Magelang.

Simak video menarik pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya