Liputan6.com, Pulau Sumba - Pulau Sumba di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih sebagai "Pulau Terindah di Dunia" versi majalah Focus terbitan Jerman. Terpilihnya Sumba sebagai pulau terindah itu pun mendapat perhatian instansi terkait di pemerintahan kota setempat.
"Kami berterima kasih dan memberi apresiasi yang tinggi kepada majalah Focus di Jerman yang belum lama ini telah memilih Sumba sebagai The Best Beatiful Island in the World," ucap Marius Ardu Jelamu, Kepala Dinas Pariwisata NTT di Kupang, Senin, 26 Februari 2018, dilansir Antara.
Ia mengemukakan, sejumlah alasan majalah internasional dengan oplah penjualan mencapai lima juta eksemplar yang disebarkan ke berbagai negara di dunia itu memilih Pulau Sumba karena kekayaan alam dan budayanya yang melimpah.
Advertisement
Baca Juga
Pulau Sumba yang berada di selatan NTT itu memiliki keindahan padang sabana yang luas yang jarang ditemukan di dunia. Sumba terkenal pula dengan alam laut dan pantai yang sangat eksotis.
Selain itu, Pulau Sumba memiliki potensi kekayaan wisata megalitik yang unik di dunia, serta berbagai produk budaya seperti tenun ikat, rumah adat, serta budaya berkuda Pasola yang sudah kesohor.
"Lembaga internasional Bird Life juga telah menetapkan kawasan Taman Nasional Matalawa di Sumba sebagai important bird area karena ada 10 jenis burung endemik yang hidup di sana," katanya.
Dampak Promosi Internasional
Marius meyakini terpilihnya Sumba sebagai pulau terindah di dunia itu akan membawa dampak promosi secara internasional yang akan segera diketahui jutaan orang di berbagai belahan dunia.
Wisatawan internasional juga pasti bertanya-tanya di mana letak Pulau Sumba ini, sehingga memungkinkan mereka untuk berkunjung. "Memang saat ini kunjungan wisatawan ke Sumba terus meningkat dari waktu ke waktu," katanya.
Menurut Marius, semakin dikenalnya Pulau Sumba sebagai daerah wisata unggulan di provinsi berbasiskan kepulauan itu menunjukkan bahwa upaya promosi dan pemasaran melalui kegiatan pariwisata mulai membuahkan hasil.
Sumba yang terbagi dalam empat wilayah administrasi pemerintahan kabupaten memiliki ajang pariwisata tahunan yang terkenal, yaitu parade ribuan kuda sandel atau Sandalwood pony yang dipadukan dengan festival tenun ikat.
"Artinya branding yang kita jual untuk pengembangan pariwisata di Sumba melalui event ini sudah menunjukkan hasil positif karena sudah menyita perhatian masyarakat mancanegara," tuturnya.
Marius menambahkan, riset ilmiah yang dilakukan bersama perguruan tinggi setempat juga menunjukkan bahwa Pulau Sumba sudah menjadi pilihan ketiga tujuan wisata ke NTT setelah Taman Nasional Komodo (TNK) dan Labuan Bajo di Pulau Flores bagian barat.
"Memang sebelumnya minat kunjungan wisatawan setelah Taman Nasional Komodo, yaitu ke Kelimutu, Kabupaten Ende. Namun, sekarang pilihannya sudah beralih ke Sumba," katanya.
Ia memastikan pemerintah daerah akan terus berkoordinasi meningkatkan promosi dan pemasaran berbagai potensi pariwisata. Tak hanya di Sumba, namun juga semua daerah di provinsi berbasiskan kepulauan itu. Apalagi, setiap daerah di NTT telah didukung dengan kekayaan pariwisata yang beraneka ragam.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement