Surabaya - Menjelang perayaan Cap Go Meh, umat Tri Dharma Surabaya menggelar ritual Ci Suak atau buang sial di Kelenteng Hong San Ko Tee Jalan HOS Cokroaminoto, Surabaya, pada Minggu, 25 Februari 2018. Setelah melaksanakan ritual ini, umat Tri Dharma mempersiapkan sembahyang Cap Go Meh.
Ritual Ci Suak jelang Cap Go Meh ini dipercaya umat Tri Dharma merupakan rangkaian upacara keagamaan yang wajib dilakukan bagi mereka yang tahun kelahirannya atau shio yang dimiliki tidak sejalan dengan shio tahun Imlek 2569.
Beberapa shio yang tidak sesuai atau tidak sejalan dengan tahun Imlek 2569 dengan Shio Anjing di antaranya adalah mereka yang bershio naga dan kerbau.
Advertisement
Baca Juga
"Itu boleh dipercaya atau tidak. Setiap tahun selalu ada shio yang beruntung dan tidak," terang A Kiong, pengurus kelenteng Hong San Ko Tee kepada Suarasurabaya.net.
Seperti tahun Imlek 2569 kali ini, kata A Kiong, adalah tahun dengan shio anjing. Dalam tradisi Tionghoa, tahun anjing adalah tahun bagi loyalitas dan kesetiaan. "Karena itu, mereka yang shionya tidak sesuai Shio Anjing dianjurkan mengikuti Ci Suak," kata A Kiong.
Baca berita menarik lainnya dari Suarasurabaya.net di sini.
Prosesi Ritual Buang Sial
Ci Suak dilakukan dengan satu diantaranya memotong rambut, dilanjutkan dengan menyiram dengan air kembang mawar merah. Kemudian, mereka yang mengikuti Ci Suak ini diminta untuk berdoa di dalam kelenteng agar lebih khusuk.
Setelah Ci Suak, lanjut A Kiong, umat Tri Dharma akan berkonsentrasi untuk mempersiapkan sembahyang Cap Go Meh yang biasanya digelar pada hari ke-15 awal bulan di tahun Imlek 2569.
"Sembahyang Cap Go Meh itu ungkapan rasa syukur umat kepada Tuhan, kepada alam, dan kepada segenap isi dunia atas keselamatan yang sudah diberikan, sekaligus untuk tahun baru agar berkelimpahan rejeki dan bahagia," ujar A Kiong, Senin, 26 Februari 2018.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement