Liputan6.com, Yogyakarta - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Edi Sukmoro, berjalan-jalan di salah satu gerbong kereta api Taksaka yang masih parkir di Stasiun Yogyakarta, Selasa (10/4/2018) malam. Ia mengecek kereta api baru keluaran PT INKA Madiun itu.
Edi juga terlihat berbincang-bincang dengan sejumlah penumpang kereta malam jurusan Yogyakarta-Jakarta. Pertanyaan yang dilontarkan orang nomor satu di KAI itu seputar cara penumpang memperoleh tiket dan kesan dengan terhadap kereta baru.
Penumpang yang sudah duduk manis menunggu kereta berangkat pun mendadak tampak antusias dengan kedatangan Edi. Mereka menjawab pertanyaan dengan semangat.
Advertisement
Seorang laki-laki mengaku sering menggunakan kereta api sebagai modal transportasi darat. Cara memperoleh tiket yang mudah dan nyamannya perjalanan membuat mereka memilih kereta api.
Baca Juga
"Biasanya pesan di situs resmi KAI secara online, mudah sekali naik kereta sekarang," ujar laki-laki itu.
Keberadaan Edi tidak hanya memancing penumpang untuk berbincang, melainkan juga berfoto bersama. Seorang ibu bangkit dari tempat duduknya, mengeluarkan ponsel, dan meminta seorang petugas untuk mengabadikan gambar dengan Edi.
"Sekali-sekali, pak foto bareng, seperti di infotainment," ucap perempuan setengah baya itu.
Edi berpesan kepada para penumpang untuk tetap memilih kereta api sebagai alat transportasi darat. Apalagi, saat ini sudah ada kereta baru untuk jurusan Yogyakarta-Jakarta.
Tiga Set Kereta Baru
Daop 6 PT KAI mendapat jatah kereta api baru pengganti Taksaka Malam, Taksaka Pagi, dan Mataram Premium. Kereta api baru berkapasitas 800 penumpang.
Pertimbangan PT KAI merencanakan kereta api itu supaya menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Kereta api yang lama dianggap sudah tidak representatif.
Tampilan Taksaka Malam memang lebih atraktif. Kursinya berwarna biru muda dan abu-abu, jarak antara kursi di kiri dan kanan juga terlihat lebih luas.
Toiletnya pun dipercantik, kereta makan lebih higienis dan rapi. Televisi yang terpasang di tengah gerbong juga lebih besar.
Kursi penumpang juga dirancang mengikuti lekuk anatomi tubuh orang, sehingga penumpang merasa nyaman di perjalanan.
Advertisement
Pekerjaan Rumah untuk Lebaran
Edi mengaku memiliki sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk persiapan Lebaran tahun ini. Kedatangannya ke Yogyakarta juga menjadi bagian dari persiapan itu.
"Kami cek jalur selatan dan utara, serta mengidentifikasi titik-titik rawan," ucapnya.
Ia membagi titik rawan ke dalam dua kategori, yakni teknis dan non teknis. Titik rawan teknis berkaitan dengan bencana alam, sedangkan titik rawan non teknis berhubungan dengan aksi pelemparan.
Edi memastikan wilayah Daop 6 Yogyakarta aman dari titik rawan teknis maupun non teknis. Namun ia mendapat laporan Daop 5 memiliki tujuh titik rawan yang harus terus diawasi.