Liputan6.com, Cirebon - Momen Lebaran disertai libur panjang tahun 2018 diprediksi akan meningkatkan kebutuhan uang ataupun rupiah, khususnya di pantura Jawa Barat.
Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon memprediksi kebutuhan rupiah tahun 2018 meningkat 22 persen. Kepala KPwBI Cirebon, Abdul Madjid Ikram menyampaikan, berdasarkan penghitungan jumlah kebutuhan uang sepanjang Ramadan hingga Idul Fitri 1439 Hijriah, yakni sebesar Rp 5,59 triliun.
"Penyediaan uang pecahan baru tahun 2018 meningkat sebanyak Rp 2,6 triliun dari tahun lalu, atau meningkat sebesar 86,6 persen ditambah dengan penyediaan uang di ATM," ucap dia, Rabu, 23 Mei 2018.
Advertisement
Baca Juga
Majid menyebutkan, kebutuhan tersebut terdiri dari Uang Pecahan Besar (UPB) untuk kebutuhan ATM di Wilayah III Cirebon, Subang, dan Pamanukan sebesar Rp 5,01 triliun serta Uang Pecahan Kecil (UPK) sebesar Rp 0,5 triliun. Terdapat sekitar 1.102 ATM, termasuk di bank umum.
Dia memastikan, dalam persiapan menghadapi libur Lebaran tahun ini, BI Cirebon memastikan tidak ada mesin ATM yang kehabisan uang. Dia juga menyebutkan, masyarakat yang menukar uang cenderung menyukai pecahan Rp 5.000.
"Pecahan Rp 5 ribu naik dari Rp 87 miliar di tahun 2017 menjadi Rp 135 miliar di tahun 2018 atau peningkatan sebesar 55 persen," ujar dia.
BI Cirebon berencana membuka kas keliling untuk melayani penukaran rupiah di wilayah Pantura Jawa Barat. Sejumlah tempat strategis menjadi lokasi yang diprediksi akan dipenuhi masyarakat menukar uang.
"Mulai akhir bulan Mei akan ada kas keliling layani penukaran uang di sejumlah titik. Salah satunya kawasan Masjid At-Taqwa termasuk di Cipali juga ya," sebut dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Transaksi Non-Tunai
Namun demikian, di tengah persiapan penukaran uang, BI Cirebon melihat adanya peningkatan transaksi nontunai. BI akan memberikan kebijakan mengenai batasan menukar uang.
"Ya batasannya nanti akan kami tentukan maksimal berapa rupiah karena melihat peningkatan transaksi nontunai itu sendiri," kata Madjid.
Menurut dia, peningkatan transaksi nontunai tersebut seiring dengan program gerakan nontunai di Indonesia. Salah satu tempat yang diprediksi marak transaksi nontunai, yakni di sepanjang rest area Tol Cipali.
Menurut dia, momen Lebaran disertai libur panjang tersebut menjadi berkah tersendiri di Cirebon. Dia menyebutkan, Cirebon belakangan banyak dikunjungi wisatawan.
"Beberapa daerah akan jadi destinasi termasuk Cirebon dan perputaran uang saat libur tinggi," ujarnya.
Advertisement