Kebakaran Kapal di Benoa Bali Ancam Kehidupan Mangrove

Hutan mangrove di Teluk Benoa memerlukan biaya tak sedikit untuk perawatannya. Para aktivis mangrove mengecam keteledoran yang memicu kebakaran kapal.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jul 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2018, 12:00 WIB
Asap Hitam Terus Mengepul dari Kebakaran Kapal di Pelabuhan Benoa
Para pekerja mencoba membantu memadamkan api di kapal nelayan di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Senin (9/7). Kebakaran semakin membesar karena angin cukup kencang. (SONNY TUMBELAKA/AFP)

Liputan6.com, Denpasar - Forum Peduli Mangrove (FPM) Bali mengharapkan kebakaran puluhan kapal penangkap ikan di dermaga barat Pelabuhan Benoa, Kota Denpasar, Bali, tidak sampai merusak biota laut dan keberadaan mangrove (hutan bakau) sekitarnya.

"Sebagai lembaga swadaya masyarakat di bidang lingkungan, kami berharap kebakaran kapal ikan yang merapat di dermaga Pelabuhan Benoa tersebut pada Senin (9/7/2018) dini hari, tidak sampai merusak keberadaan hutan mangrove yang selama ini sudah dipelihara oleh FPM," kata pendiri FPM Heru Budi Wasesa di Denpasar, dilansir Antara.

Ia mengatakan prihatin sekaligus kecewa atas terjadinya insiden kebakaran kapal. Hal itu akan berdampak pada lingkungan sekitar, termasuk juga biota laut dan mangrove di kawasan Teluk Benoa itu.

"FPM sejak tahun 2012, selalu berupaya memperhatikan dan merawatnya dengan sekuat tenaga untuk merawat dan melestarikan mangrove yang ada di Teluk Benoa," ucapnya.

Heru mengatakan Teluk Benoa bahkan sempat didatangi delegasi IMF beberapa waktu lalu sebagai wujud kerja nyata dalam merawat dan melestarikan hutan bakau tersebut.

"Teluk Benoa menjadi sebuah harapan bahwa pembangunan dan lingkungan harus seiring sejalan. Semoga hal ini bukan sebuah karma atas tidak konsistennya dan kepedulian semua pemangku kepentingan terhadap lingkungan," ujarnya.

Heru mengatakan FPM yang selama ini bekerja keras merawat hutan mangrove, meminta pertanggungjawaban atas keteledoran tersebut. "Karena keberadaan mangrove tersebut telah dilakukan pemeliharaan cukup lama dengan biaya yang tak sedikit," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya