Liputan6.com, Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan berdasarkan hasil pemantauan, cuaca cerah menyelimuti Gunung Merapi pada Minggu pagi ini, meski asap bertekanan lemah masih keluar dari puncak gunung itu.
"Via PGM Kaliurang #merapi tampak asap warna putih, tebal, tekanan gas lemah, tinggi 20 meter arah condong ke barat, suhu udara 19,3 derajat Celsius, kelembaban 82 persen rh, pressure 920 hpa, angin tenang," tulis akun Twitter resmi BPPTKG di Yogyakarta, Minggu (22/7/2018), dilansir Antara.
Berdasarkan periode pengamatan BPPTKG pada Sabtu, 21 Juli 2018, mulai pukul 00.00 WIB hingga 24.00 WIB, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah itu.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, sejumlah aktivitas kegempaan juga masih terjadi di Gunung Merapi. Gempa guguran tercatat terjadi sebanyak dua kali, dengan amplitudo 2-3 mm dan durasi 13,5-27,1 detik.
Gempa embusan tercatat 10 kali dengan amplitudo 1,5-27,5 mm, dan durasi 12,14-34,7 detik, gempa frekuensi rendah 7 kali dengan amplitudo 1,8-3,5 mm, dan durasi 7,68-16,8 detik, gempa tektonik lokal 5 kali dengan amplitudo 1,7-3 mm, dan durasi 14.8-30 detik, serta gempa tektonik jauh empat kali dengan amplitudo 1,5-3,5 mm, dan durasi 63-96,94 detik.
Berdasarkan data aktivitas vulkanik Merapi tersebut, hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada.
Kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan BPPTKG, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
"Radius tiga km dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk. Masyarakat yang tinggal di KRB lll mohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi," demikian imbauan BPPTKG terkait Gunung Merapi.
Saksikan video pilihan di bawah ini: