Jelang Asian Games, Aksi Jambret di Palembang Masih Marak

Aksi kriminal masih terus terjadi di Palembang pada awal bulan Agustus 2018. Padahal, Asian Games akan berlangsung pada pertengahan bulan Agustus ini.

oleh Nefri Inge diperbarui 07 Agu 2018, 22:01 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2018, 22:01 WIB
Jelang Even Asian Games, Aksi Jambret di Palembang Masih Menggeliat
Kerabat Wahyu, penjambret yang tewas ditembak polisi, menangis sedih di samping jasad Wahyu (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Perhelatan Asian Games 2018 di Palembang tinggal beberapa minggu lagi. Namun, aksi kriminal di ibu kota Sumatera Selatan (Sumsel) ini masih saja terus terjadi. Bahkan, aksi penjambretan yang dilakukan para penjambret sadis terus menggeliat dan menjadi momok warga Palembang.

Seperti yang terjadi di kawasan Kambang Iwak Park (KIF), di Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat (IB) II Palembang. Pada hari Minggu, 5 Agustus 2018, dua orang pelaku pencurian dengan kekerasan (curas), Wahyu dan Rahmat, menjambret Mutiara, mahasiswi perguruan tinggi di Palembang.

Saat melewati Tempat Kejadian Perkara (TKP) sekitar pukul 15.00 WIB, Mutiara yang dibonceng temannya menggunakan sepeda motor, langsung didekati dua pelaku yang mengikuti korban menggunakan sepeda motor.

Ketika Mutiara dan temannya berhenti, kedua pelaku ikut berhenti dan Wahyu berusaha mengikuti dan mengambil barang di dalam tas Mutiara secara diam-diam. Aksi Wahyu langsung diketahui Mutiara, korban berusaha menarik tasnya dari tangan pelaku.

Wahyu melakukan penganiayaan dan mendorong tubuh Mutiara, pelaku langsung mengambil barang korban berupa laptop dan telepon genggam. Pelaku bergegas kabur bersama Rahmat yang sudah siap melajukan sepeda motornya.

Aksi penjambretan di pusat kota Palembang ini, diketahui oleh anggota kepolisian yang sedang menyamar menjadi preman dan sedang berada di lokasi. Aparat kepolisian langsung memberikan dua kali tembakan peringatan, tetapi kedua pelaku masih nekat melarikan diri.

Salah satu polisi akhirnya menembak ke arah pelaku dan mengenai punggung kanan Wahyu. Kendaraan pelaku langsung terbalik dan Wahyu tersungkur ke tanah usai timah panas menembus badannya.

Wahyu tewas di tempat, sedangkan Rahmat mengalami luka saat terjatuh dari motor. Kedua pelaku dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang.

Menurut Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono, kedua pelaku sudah menjadi buronan karena banyaknya laporan pengaduan yang masuk ke polisi dari para korbannya di Palembang.

"Wahyu yang tewas di tempat sudah lama menjadi DPO karena kasus sama, sedangkan RH mengaku hanya menjambret dan mencopet saja," ujarnya kepada Liputan6.com, Senin (6/8/2018).

Aparat kepolisian tidak segan untuk memberi tembakan kepada para pelaku kriminal di Palembang. Terlebih jelang even olahraga internasional Asian Games 2018, keamanan semakin diketatkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jambret Guru SD

Jelang Even Asian Games, Aksi Jambret di Palembang Masih Menggeliat
Susilawati, korban penjambretan di Jakabaring Palembang pada awal Bulan Agustus 2018 (Liputan6.com / Nefri Inge)

Aksi penjambretan sadis juga dialami Susilawati (48), guru Sekolah Dasar (SD) di Babatan Saudagar, Kabupaten Ogan Ilir (OI) Sumsel. Korban dijambret di Jakabaring, Kelurahan 15 Ulu, Kecamatan Jakabaring, Palembang, pada Kamis siang, 2 Agustus 2018.

Warga Jalan Ariodillah Kecamatan Ilir Timur (IT) I Palembang ini melewati Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat hendak pulang ke rumahnya. Saat melewati TKP, sepeda motor korban dibuntuti oleh tiga penjambret yang menggunakan satu unit sepeda motor.

Kendaraan pelaku langsung memepet sepeda motor korban, salah satu pelaku menarik tas korban hingga Susilawati tersungkur dari sepeda motornya. Para penjambret langsung melarikan diri, sedangkan warga yang melihat kejadian tersebut bergegas membantu korban.

Susilawati dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palembang untuk mendapatkan perawatan intensif. Helmi, suami korban mengungkapkan, kejadian ini baru sekali terjadi, karena istrinya pergi sendirian.

"Biasanya bareng teman kerjanya, mungkin karena sendirian dan lokasinya sepi, jadi mudah bagi mereka untuk menjambret," ucapnya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya