Potensi Bencana Usai Semburan Gas di Indramayu

Badan Geologi meneliti potensi bencana di lokasi semburan gas di Indramayu.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Agu 2018, 18:02 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2018, 18:02 WIB
Gempa 7 SR di Lombok Utara, BMKG: Peringatan Dini Tsunami Berakhir
Ilustrasi kerusakan struktur tanah yang retak akibat gempa. Foto: Pixabay

Liputan6.com, Indramayu - Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, meneliti dan memetakan mikrozonasi potensi bencana guncangan tanah di Desa Sukaperna, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

"Kami melakukan pemetaan mikrozonasi di Desa Sukaperna, karena wilayah ini rawan bencana dan juga merupakan lokasi terjadinya semburan gas beberapa waktu lalu," kata Kepala Bidang Pemetaan, Pusat Survei Geologi, KESDM, Sinung Baskoro di Indramayu, Senin, 20 Agustus 2018, dilansir Antara.

Baskoro mengatakan Kabupaten Indramayu merupakan daerah yang secara geologis ditutupi oleh batuan berumur Kuarter yang relatif muda dan bersifat lepas. Terdiri dari pasir dan kerikil yang sangat rentan terhadap bahaya guncangan tanah akibat gempa.

Pada wilayah tersebut diduga dilalui oleh patahan-patahan aktif yang sulit diidentifikasikan, sebab tertutupi oleh endapan Kuarter.

Dia menjelaskan manfaat dari pemetaan mikrozonasi, agar pemangku kebijakan dam masyarakat bisa mengetahui zona-zona yang aman untuk pembangunan dan hunian.

"Peta yang dihasilkan diharapkan akan menjadi pedoman bagi pemanfaatan lahan oleh masyarakat, pemerintah dan lainnya. Selain itu, kami juga memberikan gambaran bagi pengusahaan minyak dan gas bumi dalam mengetahui kondisi permukaan di wilayah tersebut," lanjutnya.

Dengan pengetahun tersebut, lanjut Baskoro, masyarakat bisa terhindar dari bahaya yang ditimbulkan oleh ketidakpahaman dan bisa bertindak lebih cepat ketika terjadi semburan gas, beberapa waktu lalu.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya