Liputan6.com, Cirebon - Sampah menumpuk berhari-hari di sejumlah TPSS Kota Cirebon. Jajaran TNI dan Polri turun tangan membantu pemda setempat mengangkut sampah yang menumpuk.
Penumpukan sampah di sejumlah TPSS tersebut mulai terlihat sejak akhir pekan lalu. Berbagai jenis sampah menyatu dalam satu TPSS hingga terjadi overload.
Advertisement
Baca Juga
Dandim 0614 Kota Cirebon Letkol (Inf) Heri Rustanto mengatakan, aksi tersebut merupakan inisiatif TNI Polri. Menurut dia, penumpukan sampah di TPSS Kota Cirebon sudah parah.
"Malu lah apalagi Cirebon itu daerah lintasan punya sejarah panjang banyak wisatawan kalau ada pengunjung datang melihat tumpukan sampah bisa malu kita," ujar dia kepada wartawan, Rabu (5/9/2018).
Heru mengaku sudah membahas persoalan sampah tersebut dengan jajaran kepolisian. Bahkan sudah mengkonfirmasi persoalan tersebut ke DLH Kota Cirebon.
Dari pembahasan tersebut, dia mengindikasi pelaku usaha ikut membuang sampah di TPSS. Padahal, berdasarkan peraturan yang sudah berlaku, TPSS hanya diperuntukkan bagi sampah rumah tangga.
"Kalau kita hitung kasar, 1 KK per hari sampah tidak sampai 1/2 drum, jumlah masyarakat kota cirebon 367 ribuan, berarti sampah per hari sudah bisa dihitung volumenya dan seharunya sudah bisa tertangani nah ini malah overload berarti ada indikasi diluar sampah rumah tangga ikut membuat di TPSS," ujar dia.
Heri mengaku sudah mengkonfirmasi DLH Kota Cirebon terkait volume sampah perhari yang ada di TPSS. Termasuk aturan pembuangan sampah di TPSS dan TPA.
Namun demikian, dia menyerahkan semua proses penyelidikan tersebut kepada pihak kepolisian. Heri berharap, masyarakat Kota Cirebon bersama-sama membangun kesadaran tentang pengelolaan sampah.
"Baru indikasi belum bisa ungkapkan si anu dan si anu, tapi indikasi itu ada. Penyelidikan kita serahkan ke polisi," kata dia.
Kapolresta Cirebon AKBP Roland Ronaldy masih mendalami persoalan penumpukan sampah di TPSS Kota Cirebon. Dia mengaku miris melihat tumpukan sampah yang meluber hingga ke badan jalan.
Sejumlah permasalahan dan keterangan sudah didapat dari DLH Kota Cirebon serta informasi lain. Roland menyatakan tidak akan tinggal diam jika benar pelaku usaha mendominasi pembuangan sampah di TPSS Kota Cirebon.
"Sampah ini masalah luar biasa dan harus dicari solusinya apalagi perda sudah ada kalau kendalanya BBM memang beberapa hari terakhir terkendala tapi sudah tertangani," kata dia.
Temuan DLH
Diketahui, penumpukan terjadi akibat adanya keterlambatan pencairan kupon BBM dari SPBU kepada petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon. Kupon tersebut untuk menunjang kinerja mobil truk pengangkut sampah.
Akibat perubahan sistem pencairan kupon itu, petugas DLH tidak bekerja maksimal mengangkut sampah di Kota Cirebon khususnya pada akhir pekan.
"Sekarang sudah normal lagi tapi sampah justru malah overload," ujar kepala DLH Kota Cirebon Abdulah Syukur.
Dia mengaku, sampah yang menumpuk di TPSS Kota Cirebon itu banyak menuai kecurigaan. Bahkan, overload sampah masih terjadi hingga saat ini.
Syukur mengaku sering melihat sampah dari restauran hingga pelaku usaha lain ada di TPSS. Bahkan, puluhan jenis sampah diluar rumah tangga banyak ditemukan.
"Kalau dilihat ini banyak sampah dari luar dan seperti di TPSS Kesambi saja kami baru angkut semua tumpukan sampah kemarin tapi kok sekarang meluber lagi aneh," ujar dia.
Syukur mengaku banyak menerima berbagai informasi dari petugas DLH setempat terkait pelaku yang membuang sampah di TPSS. Dia menyebutkan, ada 22 TPSS yang mengalami overload sampah.
Dia berharap, penyelidikan yang dilakukan polisi akan berbuah manis sehingga berdampak positif bagi pengelolaan sampah di Kota Cirebon.
"Soal volume sampah yang menumpuk di TPSS bisa dilihat dari kontainer rata-rata 100 kubik untuk 3 hari pengendapan setelah itu penanganan. Tapi justru sekarang bisa overload," ujar dia.
Â
Advertisement