Penemuan Lukisan Tertua di Gua Lubang Jeriji Saleh Kutai Timur

Jurnal Nature merilis penemuan baru di Kalimantan yang menyatakan terdapat lukisan berbentuk sapi gemuk berusia 40 ribu-52 ribu, lebih tua di bandingkan lukisan babi rusa yang terdapat di Sulawesi.

diperbarui 10 Nov 2018, 03:02 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2018, 03:02 WIB
Lukisan Tertua Dunia terdapat  di Gua Lubang Jereji Saleh
Lukisan di dalam gua Lubang Jereji Saleh terlihat seperti sapi gemuk dan ribuan tangan. (JawaPos.com)

Kutai Timur - Hasil karya seni purba ditemukan di pegunungan karst di Sangkulirang-Mangkalihat, Kutai Timur, Kaltim. Tiga binatang mirip sapi gemuk tergambar di gua Lubang Jeriji Saleh. Tinggi gambar yang paling besar mencapai lebih dari 2 meter.

Gambar binatang itu bukan baru dibuat. Namun, ada sejak sekitar 40 ribu-52 ribu tahun yang lalu. Hal tersebut terungkap dalam jurnal Nature yang dirilis Rabu, 7 November 2018.

Para peneliti meyakini bahwa itu adalah lukisan binatang dalam gua yang tertua di dunia.

Sejatinya, lukisan di gua Lubang Jeriji Saleh tersebut sudah ditemukan lebih dari sepuluh tahun lalu. Namun, kala itu para peneliti belum berhasil menentukan berapa usia lukisan itu.

Mereka akhirnya menggunakan teknologi yang disebut analisis seri uranium untuk menentukan usia lukisan tersebut. Hasilnya, diketahui bahwa lukisan itu lebih tua dari pemegang rekor pada 2014, yaitu, lukisan babi rusa di Sulawesi yang berusia 35 ribu tahun.

"Itu mungkin spesies binatang ternak liar yang masih bisa ditemukan di hutan-hutan Kalimantan," ujar arkeolog dan profesor di Griffith University, Australia, Maxime Aubert seperti dikuti USA Today. Dia adalah penulis utama di jurnal tersebut.

Informasi yang diperoleh Jawapos.com bahwa belum diketahui itu adalah jenis binatang apa ataukah apa arti binatang tersebut bagi para manusia purba yang melukisnya. Ada kemungkinan, itu bukan sekadar binatang yang mereka buru untuk dimakan. Namun, punya arti penting.

"Penemuan baru ini mendorong diskusi tentang apakah peristiwa sejarah atau evolusi mendorong ledakan kreativitas manusia yang hampir bersamaan," ujarnya.

Sebab, lukisan gua ternyata tidak hanya ada di Benua Eropa seperti pemikiran banyak peneliti selama ini, tetapi juga ada di Asia. Seni melukis itu berkembang dan berevolusi di Eropa dan Asia kurang lebih di waktu yang hampir bersamaan. Para seniman di Asia Tenggara diyakini memiliki peran kunci dalam perkembangannya.

Lukisan yang ada di gua Lubang Jeriji Saleh itu bukan hanya binatang, melainkan juga ada lukisan tangan-tangan manusia dengan warna merah dan ungu. Jumlahnya ratusan. Beberapa lukisan saling bertumpuk. Usia lukisan tangan tersebut lebih muda. Kisarannya belasan ribu tahun.

"Siapakah seniman Kalimantan itu dan apa yang terjadi pada mereka masih misterius," tulis arkeolog Pindi Setiawan yang membantu penulisan jurnal tersebut.

 

Baca berita menarik lainnya dari Jawapos.com di sini

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya