Bubur Ayam Umi Aroh di Sukabumi yang Digandrungi Turis Bule

Untuk omset bersih setiap bulannya mencapai Rp 40 juta. Setiap harinya kedai bubur ayam ini menghabiskan kurang lebih 200 porsi dan tidak sedikit pengunjung yang tidak kebagian jika pesanan melonjak.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Nov 2018, 09:01 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2018, 09:01 WIB
Ilustrasi Bubur Ayam Sukabumi
Foto: Net

Liputan6.com, Sukabumi - Kedai bubur ayam Ummi yang ada di Kampung Purut Cikawung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menjadi kuliner favorit wisatawan dan volunteer mancanegara yang datang dari berbagai negara.

"Kedai bubur ayam ini kami dirikan sejak delapan tahun lalu atau tepatnya pada 2008, ternyata animo pembelinya tidak hanya datang dari warga setempat tetapi banyak juga wisatawan lokal hingga turis mancanegara yang sengaja singgah untuk menikmati kuliner tradisional ini," kata pemilik kedai Bubur Ayam Ummi, Umi Aroh di Sukabumi, Jumat 16 November 2018.

Dilansir Antara, kedai bubur yang berada di Desa/Kecamatan Nyalindung ini lokasinya cukup strategis apalagi berada di perlintasan menuju objek wisata Geopark Ciletuh Pelabuhanratu.

Setiap harinya kedai ini selalu ramai didatangi para pengunjung yang datang dari berbagai daerah serta wisatawan. Harga satu mangkok bubur ayam ini pun tidak menguras isi dompet, cukup merogoh kocek Rp8 ribu sudah bisa menikmati sajian bubur ayam dengan porsi komplit.

Kelebihan dari bubur ini adalah tidak menggunakan zat kimia untuk penyedap rasanya tetapi ada bumbu rahasia yang terbuat dari bahan organik sehingga rasanya tetap gurih dan cocok di lidah siapapun serta kebersihannya pun terjamin, bahkan turis asing pun sangat menyukai kuliner dari tanah Sunda ini.

Selain itu, penyajiannya pun cepat meskipun banyak pembeli, bahkan pramusaji yang hilir mudik memenuhi pesanan pengunjung tetap ramah dan selalu senyum dalam melayani setiap pengunjung.

Menurutnya, untuk omset bersih setiap bulannya mencapai Rp 40 juta. Setiap harinya kedai bubur ayam ini menghabiskan kurang lebih 200 porsi dan tidak sedikit pengunjung yang tidak kebagian jika pesanan melonjak.

"Kami pun memberdayakan masyarakat sekitar untuk ikut bekerja di kedai ini dan sekarang ada tiga karyawan yang selalu siap melayani pengunjung," tambahnya.

Di kedai ini meskipun menu andalannya adalah bubur ayam, tetapi pemilik menyajikan kuliner lainnya seperti lontong sayur dan nasi uduk khas yang rasanya tidak kalah dengan masakan restoran.

Sementara, salah seorang wisatawan mancanegara yang berasal dari Belayan Inge Tielen mengatakan salah satu makanan khas Indonesia yang paling dia sukai adalah bubur dan kebetulan, ia yang juga merupakan penyayang hewan serta sedang melakukan penelitian di Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga, Kecamatan Nyalindung hampir setiap hari mampi ke kedai bubur ayam Ummi ini.

"Saya suka dengan bubur ayam ini cocok di lidah dan yang terpenting menggunakan bumbu yang sehat tanpa ada zat kimia seperti fetsin (penguat rasa) serta terjaga kebersihannya," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya