Lagi, Tengkorak Tergantung di Pohon Gegerkan Warga Sukabumi

Temuan jasad yang sudah menjadi tengkorak tergantung di pohon kembali menggegerkan warga Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

oleh Mulvi Mohammad diperbarui 16 Nov 2018, 10:29 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2018, 10:29 WIB
Bunuh Diri
Temuan jasad yang sudah menjadi tengkorak tergantung di pohon kembali menggegerkan warga Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (Liputan6.com/ Mulvi Mohamad)

Liputan6.com, Sukabumi - Temuan jasad dalam kondisi sudah menjadi tengkorak kembali menggegerkan warga Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. 

Jasad yang ditemukan di Hutan Talaga Warna sekitar pukul 10.00 WIB kemarin kondisinya sangat mengenaskan. Bagian kepala sudah berbentuk tengkorak, sementara bagian tubuhnya tertutup pakaian.

"Kondisinya tergantung. Ciri-cirinya pakai jaket parasit merk Bolellza, kaus abu-abu, celan merek V Denim warna hitam, dan sandal jepit hitam," ujar Sekretaris Kantor Kecamatan Nyalindung, Anna Rudiana kepada Liputan6.com.

Rudiana mengatakan, warga sekitar mencium bau busuk dari sekitar Hutan Talaga Warna setidaknya dalam satu minggu belakangan. Jasadsendiri  ditemukan oleh peziarah asal Cianjur. Lokasi penemuan jasad berada di perbukitan, di sekitar akses masuk ke Petilasan Prabu Jampang Manggung.

Penemuan ini kemudian dilaporkan kepada kepolisian setempat. Jasad yang sudah menjadi tengkorak itu langsung dievakuasi ke RS Sekarwangi, Cibadak, Kabupaten Sukabumi.

 

Peristiwa Kedua Kali

Polsek Nyalindung berhasil mengidentifikasi jasad tergantung di pohon yang sudah menjadi tengkorak tersebut. Jasad tersebut adalah pria berinisial UM (29), warga Kampung Cokorhejo, Desa Nyalindung, Kecamatan Nyalindung.

Kapolsek Nyalindung, AKP Endah Srigiwiarti, mengatakan jasad dikenali dari pakaian serta data dalam telepon pintar yang ditemukan dalam kantung celana jenazah.

"Saat ini jenazah sudah dibawa oleh pihak keluarga. Mereka menolak autopsi," kata Endah dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Polisi memastikan tidak ada indikasi pembunuhan. Berdasarkan keterangan dari para saksi, korban terakhir kali pamit setelah terlibat cek-cok dengan istrinya. UM pamit dari rumahnya sekitar dua minggu lalu.

"Yang bersangkutan berpesan kepada istri, juga tetangganya. Katanya jangan mencari-cari, kalau ketemu pun pasti sudah jadi mayat," tutur Endah.

"Bisa kami simpulkan, motifnya mengarah ke ekonomi. Yang bersangkutan terlibat utang-piutang," ungkap AKP Endah.

Endah mengaku sangat menyesalkan peristiwa ini kembali terjadi. Sebelumnya, temuan mayat tengkorak dengan dugaan bunuh diri juga terjadi di wilayahnya pada Januari 2018.

"Ini yang harus jadi perhatian. Kami harus lebih intensif melakukan sosialisasi kepada warga, juga terkait keagamaan. Harus dijelaskan bahwa cara seperti ini, bukan cara yang benar untuk lari dari masalah," pungkas Endah.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya