Liputan6.com, Manado - Hujan deras dan angin kencang yang menghantam wilayah Manado dan sekitarnya sejak subuh, Jumat (01/02/2019), tak hanya memicu bencana banjir dan longsor. Namun rute penerbangan di Bandara Sam Ratulangi Manado juga terganggu.
Salah satu penerbangan yang batal mendarat di Bandara Sam Ratulangi Manado adalah pesawat Wings Air rute Naha - Manado.
Di dalam pesawat itu, ada Kepala Staf Presiden, Jenderal (Purn) Moeldoko dan sejumlah jurnalis yang baru pulang meliput di Kabupaten kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Gagal mendarat di Manado, pesawat itu kemudian melanjutkan penerbangan dan mendarat di Bandara Jalaluddin Gorontalo.
Advertisement
Salah satu penumpang pesawat, Amanda Komaling mengatakan, setelah lebih dari dua jam mengalami penundaan keberangkatan di Bandara Naha, Sangihe, akhirnya para penumpang dipersilahkan naik ke pesawat sekitar pukul 11.12 Wita.
Baca Juga
"Sebelumnya saya sudah menerima berbagai informasi lewat WA japri dan group, bahwa hujan lebat dan banjir sudah di mana-mana," ungkap Amanda yang juga wartawan Metro TV ini.
Pesawat dijadwalkan landing pada Pukul 12.35 Wita di Bandara Sam Ratulangi Manado, namun tiba-tiba pramugari mengumumkan batal mendarat di Manado melanjutkan penerbangan ke Gorontalo.
"Di ketinggian 1400 M turbulence berkali-kali. Akhirnya Pilot memutuskan pesawat ATR 72-600 landing di bandara Jalaluddin Gorontalo," ungkap Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sulut ini.
Dalam perjalanan dari wilayah udara Manado menuju Gorontalo, cuaca buruk masih juga menghadang. Bahkan beberapa kali terjadi goncangan.
Ahirnya pesawat dengan nomor penerbangan IW 1161 tersebut berhasil mendarat di Gorontalo pada pukul 13.20 WITA.
"Saya bersama 67 penumpang, di dalamnya ada Kepala Staf Presiden, Jenderal Purnawirawan Moeldoko. Tepuk tangan para penumpang mewarnai suasana dalam pesawat saat itu," ujar Amanda.
Saksikan video pilihan berikut ini: