Buaya Bisa Muncul di Samping Rumah, Warga Sungai Mentaya Resah

Teror buaya di Sungai Mentaya kian menjadi-jadi. Ada buaya makan anjing kampung.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 08 Feb 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2019, 20:00 WIB
Binatang Buas Buaya
Ilustrasi Foto Buaya (iStockphoto)

Liputan6.com, Kotawaringin Timur - Teror buaya di Sungai Mentaya Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, makin meresahkan karena mengancam keselamatan warga, khususnya yang beraktivitas dan tinggal di pinggir sungai.

"Beberapa hari lalu, jam 12.00 WIB malam saya ditelepon warga. Ternyata warga mengabarkan ada buaya di samping rumah yang sedang memangsa anjing. Panjang buayanya besar itu sekitar 4,5 meter," kata Camat Pulau Hanaut, Eddy Mashami di Sampit, Kamis 7 Februari 2019, dilansir Antara.

Teror buaya makin menakutkan masyarakat. Apalagi pada Jumat (1/2/2019) malam lalu, seorang warga Desa Lempuyang Kecamatan Teluk Sampit bernama Julhaidir (41), diterkam buaya saat mandi di sungai hingga tangan kirinya putus.

Menurut Eddy, beberapa jam setelah kejadian itu, teror buaya terjadi di Kecamatan Pulau Hanaut yang lokasinya berseberangan sungai dengan Kecamatan Teluk Sampit. Buaya nyaris masuk ke rumah warga di Desa Hanaut, namun gagal dan hanya memakan jaring yang dipasang di depan rumah warga.

"Jaringnya rusak dan sebagian dimakan buaya. Kalau mampu merusak jaring tali sebesar jari, tentu dapat dipastikan ukuran buaya itu sangat besar. Panjangnya diperkirakan sekitar empat meter," tambah Eddy.

Meningkatnya teror buaya biasanya terjadi saat musin kawin seperti saat ini. Buaya membutuhkan makanan lebih banyak, sehingga masuk ke perairan sekitar permukiman warga dan mengincar ternak milik warga seperti ayam, bebek, kambing dan lainnya.

Ada sekitar 100 rumah warga yang letaknya di bantaran sungai sehingga rawan teror buaya. Saat ini teror buaya dilaporkan terjadi di sejumlah desa, diantaranya Desa Hanaut, Bapinang Hulu, Penyaguan dan Bamadu.

Masyarakat makin sering melihat kemunculan buaya di sekitar permukiman mereka yang memang tidak terlalu jauh dari Pulau Lepeh, yaitu sebuah pulau kecil di tengah Sungai Mentaya yang diperkirakan menjadi habitat buaya.

Menurut dai, buaya rawan masuk ke permukiman saat sungai sedang pasang, terlebih malam hari. Untuk mencegah serangan buaya, pemerintah kecamatan sudah membagikan sekitar 100 jaring, ditambah puluhan jaring lainnya yang dibantu pemerintah desa. Jaring dipasang di depan pintu masuk agar buaya tidak bisa masuk ke rumah warga.

Pemerintah Kecamatan Pulau Hanaut berencana kembali membelikan jaring untuk warga karena saat ini saja sudah ada 26 warga yang meminta jaring karena takut rumah mereka dimasuki buaya.

"Untuk mencegah adanya korban jiwa, kami terus mengingatkan masyarakat lebih berhati-hati, khususnya saat menjelang magrib dan subuh karena biasanya sangat rawan. Kami juga berharap instansi terkait membantu kami karena ini sudah sangat memprihatinkan dan menyangkut keselamatan masyarakat," demikian Eddy.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya