Rantang Berkah, Jatah Makanan Bergizi untuk Lansia Sebatang Kara di Purbalingga

Rantang berkah adalah program mengirimkan makanan ke lansia yang tinggal seorang diri. Pemerintah hendak memastikan, para lansia ini mendapat asupan nutrisi yang cukup, tiap hari

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 06 Mar 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2019, 12:00 WIB
Petugas mengirimkan makanan dalam program rantang berkah Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)
Petugas mengirimkan makanan dalam program rantang berkah Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Purbalingga - Pemerintah telah menggelontorkan berbagai program perlindungan sosial untuk masyarakat tak mampu. Ada bantuan pangan, kesehatan, hingga pendidikan.

Namanya bantuan, tentu tak bisa mencukupi seluruh kebutuhan. Masyarakat mesti tetap bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Pendek kata, masyarakat tak bisa menumpukan seluruh kebutuhan hidupnya pada bantuan.

Namun, tak dipungkiri, ada pula sebagian masyarakat yang memang benar-benar papa. Contohnya, lansia miskin yang hidup sebatang kara. Bukan lantaran tak mau bekerja, tetapi mereka tak lagi berdaya digerogoti usia senja.

 

Perlindungan sosial bagi kaum lansia sebatang kara ini lah yang kini menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Mulai Maret 2019 ini, mereka meluncurkan program bantuan sosial yang disebut sebagai Rantang Berkah.

Rantang berkah adalah program mengirimkan makanan ke lansia yang tinggal seorang diri. Pemerintah hendak memastikan, para lansia ini mendapat asupan nutrisi yang cukup, tiap hari.

Mulai 1 Maret 2019 lalu, secara bertahap, program perlindungan sosial di Purbalingga ini digulirkan. Salah satunya di Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga.

Launching Rantang Berkah di tiap kecamatan, 4 Maret Program Rantang Berkah ini dilaunching di tingkat kabupaten,” kata Sekretaris Kecamatan Bukateja, Sisngadi, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa (5/3/2019).

 

Menu Rantang Berkah

Petugas menyiapkan makanan dalam program rantang berkah Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)
Petugas menyiapkan makanan dalam program rantang berkah Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)

Di Bukateja, ada tujuh desa yang menjadi sasaran program rantang berkah. Tujuh desa tersebut yakni Desa Tidu, Desa Kembangan, Desa Wirasaba, Desa Majasari, Desa Bukateja, Desa Kedungjati, dan Desa Kutawis.

“Yang terbanyak itu Desa Tidu ada lima orang penerima Rantang Berkah, jadi total semua ada 24 lansia di satu kecamatan yang menerima program ini,” ucap dia.

Meski tak bisa mengklaim sebagai program orisinal alias yang pertama di Indonesia, apa yang dilakukan di Purbalingga, Jawa Tengah ini bisa ditiru oleh daerah lainnya. Program serupa juga digulirkan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

“Kalau di Banyuwangi itu namanya program rantang kasih, kalau kita rantang berkah,” ujarnya.

Menurut Sisngadi, program rantang berkah mendasar ke Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 yang menyebutkan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

Menu akan diatur oleh tim teknis dari masing-masing kecamatan dan Puskesmas. Menu yang diberikan ini pun tidak sembarang karena sudah diatur oleh ahli gizi dengan satu rantang berisi dua paket makan yakni untuk makan pagi dan makan siang.

“Rumah makannya juga yang representatif, karena sasarannya ini kan kita ingin menjaga kualitas menu dan kesehatan lansia, jangan sampai lansia ini malah nantinya kekurangan gizi,” ujarnya.

Makanan itu terdiri dari bahan karbohidrat, protein dan juga vitamin yang didapat dari buah-buahan. Tiap hari, menu berubah tanpa mengurangi nilai nutrisi agar para lansia tak bosan.

 

Pemeriksaan Kesehatan Rutin untuk Lansia

Menu rantang berkah Purbalingga diatur oleh ahli gizi. (Foto: Liputan6.com/Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)
Menu rantang berkah Purbalingga diatur oleh ahli gizi. (Foto: Liputan6.com/Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)

Dia menerangkan, program rantang berkah ini akan diberikan setiap hari selama 10 bulan mulai dari 1 Maret hingga 31 Desember 2019 dan diluncurkan pada 4 Maret 2019 di tingkat Kabupaten Purbalingga.

Program ini setidaknya dapat membantu meringankan beban para lansia yang hidup seorang diri. Sebabnya, mereka terkadang hanya mengandalkan kecukupan kebutuhannya kepada keluarga atau tetangganya.

“Ya paling tidak untuk mengurangi beban dari keluarga atau tetangga yang selama ini menampung semoga bisa meringakan beban mereka,” dia menambahkan.

Program Rantang Berkah ini pun disambut baik oleh Pemerintah Desa. Dengan program ini, para lansia akan sangat terbantu. Terlebih, sasarannya adalah lansia sebatang kara dan tak memiliki sanak saudara.

“Alhamdulillah, ini kami satu desa mendapatkan jatah untuk tiga orang, kami mengharapkan bisa lebih ditingkatkan untuk penerima rantang berkah ini,” ucap Kepala Desa Bukateja, Sadiman.

Sadiman menilai, menu rantang berkah sudah sangat layak dikonsumsi dengan gizi yang sudah diatur oleh ahli gizi. Asunpan nutrisi yang cukup diharapkan bisa membuat lansia sehat.

Ia bahkan mengusulkan agar pemerintah juga menggulirkan program lain di luar makanan. Misalnya, pemeriksaan kesehatan rutin untuk para lansia sebatang kara.

“Jadi bukan Rantang Berkah saja mungkin pemeriksaan kesehatan secara berkala didatangi pemantauan dari kesehatan,” ucap Sadiman, berharap.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya