Kisah Cinta Tanpa Tepi Keluarga Penderita Lumpuh Layu

Anak-anak Kamari dan Surinah, hanya dua yang tumbuh normal. Empat lainnya, menderita lumpuh layu sejak kecil

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 23 Mar 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2019, 16:00 WIB
Kapolres Pemalang beserta rombongan berbincang dengan keluarga Kamari, yang empat anggota keluarganya menderita lumpuh layu. (Foto: Liputan6.com/Polres Pemalang/Muhamad Ridlo)
Kapolres Pemalang beserta rombongan berbincang dengan keluarga Kamari, yang empat anggota keluarganya menderita lumpuh layu. (Foto: Liputan6.com/Polres Pemalang/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Pemalang - Sebuah rumah di Desa Karanganyar Kecamatan Batarbolang, Pemalang nampak kusam. Tembok tua mengelupas di sana-sini dan ditumbuhi lumut. Di rumah ini, tinggal empat kakak beradik yang menderita lumpuh layu.

Kamari dan Surinah, sang pemilik rumah, mungkin tak sempat memikirkan perbaikan agar rumahnya lebih layak huni. Sehari-hari, mereka lebih disibukkan oleh anak-anaknya yang menderita lumpuh layu.

Aktifitas empat anaknya, Dul mukmin (38), Susi susanti (36), Paridah (34) dan Rinjanah (32) memang sangat terbatas. Kamari dan Surinah mesti membantu keperluan sehari-hari empat anaknya ini.

Dengan telaten, Kamari dan Surinah mengambilkan nasi dan lauk ketika tiba jam makan. Dengan sabar, mereka bergantian menyediakan air minum untuk anak-anaknya. Ya, dari keseluruhan anak-anak Kamari dan Surinah, hanya dua yang tumbuh normal. Empat lainnya, menderita lumpuh layu sejak kecil.

Kamari bercerita, anak-anaknya lahir normal. Tetapi, saat kecil anaknya terserang demam tinggi. Ada yang menyebutnya polio, lainnya mendiagnosa Thypus.

"Katanya kena polio. Awalnya panas gitu," ucap Kamari, menerangkan awal anak-anaknya menderita lumpuh layu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bantuan untuk Keluarga Kamari

Kapolres Pemalang berkunjung ke rumah Kamari, yang empat anaknya menderita lumpuh layu. (Foto: Liputan6.com/Polres Pemalang/Muhamad Ridlo)
Kapolres Pemalang berkunjung ke rumah Kamari, yang empat anaknya menderita lumpuh layu. (Foto: Liputan6.com/Polres Pemalang/Muhamad Ridlo)

Di tengah keterbatasan ekonomi, Kamari dan Surinah yang petani tetap berusaha mengobati anak-anaknya. Jalur medis hingga pengobatan tradisional telah ditempuh. Tetapi, anak-anaknya tak kunjung sembuh.

Lantaran penyakit itu pula, anak-anaknya tak bisa bersekolah, layaknya anak-anak lainnya. Keterbatasan fisik menyebabkan mereka hanya bisa beraktifitas di rumah.

Kamari sudah tak lagi muda. Tenaganya sudah terkuras saat berusia muda. Karenanya, untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, ia mengaku dibantu oleh keluarga dan oleh tetangga sekitar.

Kisah pilu empat kakak beradik penderita lumpuh layu itu rupanya juga didengar oleh Kapolres Pemalang, AKBP Kristanto Yoga Darmawan. Kapolres bersama istri yang juga Ketua Bhayangkari Cabang Pemalang berkunjung ke rumah Kamari, Jumat, 15 Maret 2019.

Kedatangan Kapolres disambut hangat oleh Kamari dan keluarganya. Tak henti-henti ia mengungkapkan terima kasihnya.

"Terima kasih Ketua Bhayangkari Cabang Pemalang atas waktu luangnya untuk mengunjungi kami," ucap Kamari, dikutip dari keterangan tertulis Humas Polres Pemalang.

Dalam kesempatan itu, Kapolres menyerahkan bantuan sembako, perlengkapan salat, perlengkapan mandi, selimut, baju, handuk, kasur dan bantal.

"Apa yang kami lakukan ini adalah sebagai wujud kepedulian kami terhadap sesama, semoga keluarga selalu diberikan kekuatan dan kesehatan untuk merawat anak-anak," kata Kapolres.

Rupanya, Kapolres dan rombongan tak hanya berkunjung ke rumah Kamari. Kapolres juga mengunjungi penderita lumpuh layu lain di desa yang sama, Suganda. Di rumah Suganda, Kapolres juga menyerahkan bantuan serupa.

Kamari dan Surinah telah memberi keteladanan cinta tanpa tapi dan tanpa tepi pada keluarga. Energi cinta itupun memancar dan disambut layaknya sinyal kuat oleh keluarga besar kepolisian. Semoga bisa menular menjadi gerakan besar.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya