Cerita Petugas KPU 13 Jam Berjalan Kaki demi Distribusi Logistik Pemilu

Mereka berupaya agar logistik sampai ke pelosok agar warga bisa menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2019.

oleh Andri Arnold diperbarui 16 Apr 2019, 01:01 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2019, 01:01 WIB
Berjalan Kaki 13 Jam Menyusuri Hutan Demi Distribusi Logistik Pemilu 2019
KPU Bone Bolango mendistribusikan logistik Pemilu ke kecamatan Pinogu. (Liputan6.com/Andri Arnold)

Liputan6.com, Gorontalo - Menjelang hari pemungutan suara Pemilu pada 17 April 2019, KPU Bone Bolango mendistribusikan logistik Pemilu ke Kecamatan Pinogu. Berbeda dengan lokasi lain yang proses pendistribusiannya bisa diakses dengan kendaraan bermotor, lokasi Kecamatan Pinogu hanya bisa diakses dengan berjalan kaki.

Maklum, wilayah yang dikenal sebagai penghasil kopi tersebut berada di tengah hutan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW). Kondisi jalan menuju ke Pinogu cukup sulit dilewati.

"Lokasi memang jauh dan terpencil dengan medan yang sulit sehingga kita tempuh dengan berjalan kaki," kata Sofyan Rahmola, anggota KPU provinsi Gorontalo, usai melepas tim distribusi logistik Pemilu 2019 ke Kecamatan Pinogu pada Minggu pagi, 14 April 2019.

Ia menjelaskan sebanyak 24 orang dilibatkan untuk membantu mengangkut seluruh logistik pemilu 2019 ke kecematan tersebut. Mereka akan berjalan kaki selama 13 jam menyusuri hutan hingga tiba di kecamatan Pinogu.

"Ada warga yang memikul satu kotak, ada yang dua kotak, bahkan ada warga yang memikul sampai empat kotak," Sofyan menjelaskan.

Ia mengatakan pihaknya sebenarnya bisa mengunakan jasa ojek motor untuk mendistribusikan logistik Pemilu 2019 tersebut. Namun, hal itu memiliki risiko mengingat lokasi jalan yang terjal dan berbahaya sehingga justru akan membuat logistik pemilu yang diangkut berpotensi rusak dan terjatuh.

"Kita harus menjaga logitsik pemilu maka diputuskan dengan berjalan kaki," dia menegaskan.

 

Dikawal TNI dan Polri

Berjalan Kaki 13 Jam Menyusuri Hutan Demi Distribusi Logistik Pemilu 2019
KPU Bone Bolango mendistribusikan logistik Pemilu ke kecamatan Pinogu. (Liputan6.com/Andri Arnold)

Ia menyakini pendistribusian logistik pemilu 2019 dengan berjalan kaki itu relatif lebih aman karena risikonya lebih minim. Cara itu pun sudah sering digunakan baik pada Pemilu dan Pilkada sebelumnya di daerah tersebut.

"Lebih aman karena sudah pernah dipraktikkan di pemilu sebelumnya. Lebih terjaga kotaknya," dia mengatakan.

Sofyan menambahkan distribusi logistik pemilu terdiri dari empat puluh kotak suara untuk TPS, termasuk 13 kotak suara untuk rekapitulasi di tingkat PPK. Di kecamatan Pinogu terdapat lima desa yang para warganya akan menggunakan hak pilih.

Sofyan memastikan personel Polri dan TNI dilibatkan untuk mengawal logistik pemilu selama perjalanan hingga tiba di Kecamatan Pinogu.

"Distribusi logistik pemilu 2019 ini dikawal oleh Polri dan TNI dan ada anggota PPK dan Panswascam yang ikut mengawal hingga ke Pinogu," dia memungkasi.

 

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya