Mengapa Wali Kota Bengkulu Bertongkat Datang ke Semarang Meski Tak Sakit?

Helmy Hasan meskipun sehat dan gagah tetap menggunakan tongkat. Banyak yang menyangka ia sakit sehingga harus bertongkat

oleh Yuliardi Hardjo PutroFelek Wahyu diperbarui 03 Jul 2019, 21:51 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2019, 21:51 WIB
apeksi
Wali Kota Bengkulu Helmy Hasan harus berjalan menggunakan tongkat untuk menghadiri rakernas APEKSI di Semarang. (foto: Liputan6.com/Yuliardi Hardjo Putro)

Liputan6.com, Semarang - Ada yang mencolok dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ke XIV di Ballroom Hotel Po, Kota Semarang, Rabu (3/7/2019). Adalah kehadiran Helmy Hasan, Wali Kota Bengkulu yang menggunakan tongkat saat berjalan maupun berdiri. Rakernas diikuti 98 Wali Kota se-Indonesia, dibuka Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan dihadiri pula Menteri PAN-RB Syafruddin dan Menteri Keuangan yang diwakili Wakil Menkeu Mardiasmo.

Dengan gaya yang khas menggunakan peci putih dan berjenggot lebat, tongkat yang biasa ia bawa dalam berdakwah di Bengkulu menarik perhatian para kepala daerah di Ballroom Hotel Po Semarang. Beberapa Wali Kota yang tergabung dalam Komsariat Wilayah (Komwil) II (Sumbagsel) yang duduk bersebelahan terlihat heran melihat Wali Kota Bengkulu.

Seorang wartawan sempat mengira Wali Kota Bengkulu sedang sakit. Menjawab pertanyaan wartawan, Wali Kota memberikan jawaban yang mengejutkan. 

"Pak Wali, mengapa menggunakan tongkat?" tanya seorang wartawan usai pembukaan Rakernas.

"Saat Rasulullah SAW berusia 40 tahun menggunakan tongkat, saat usia itu, Nabi Muhammad SAW masih gagah dan mampu berjalan tegap tanpa bantuan tongkat. Sunnah hukumnya bagi kita ketika memasuki usia 40 tahun untuk mulai memakai tongkat. Meskipun masih gagah," kata Walikota Bengkulu Helmi Hasan.

Menurut Helmy, keinginan mengamalkan sunnah dilandasi pemahaman bahwa kita adalah insan yang banyak kekurangan dan penuh dosa. Hal itu akan memacu melakukan amalan-amalan yang dapat menghindarkan kita dari azab api neraka.

"Dengan mengamalkan sunnah, maka sunnah tersebut yang akan menjaga kita," sambung Helmi Hasan.

Walikota agamais ini juga menjelaskan, bahwa di Kota Bengkulu memiliki program Bengkulu Religius, program ini salah satunya mengajak memakmurkan rumah ibadah. Mulai dari mengajak semua pejabat Pemkot Bengkulu memakmurkan rumah ibadah, pejabat mengajak para staf. Kepala Keluarga mengajak istri dan anak-anaknya.

"Saya yakin setiap umat yang memakmurkan rumah ibadah akan diturunkan berkah dari langit dan bumi oleh Allah SWT," paparnya.

Sebelumnya saat pembukaan Rakernas, Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan, pemerintah kota harus menjadi contoh tentang tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik dengan pendekatan digital.

Usia sebuah kota akan semakin tua, tetapi wajah kota harus semakin muda. Karena itu, dibutuhkan kreativitas dan inovasi yang berbasis kearifan lokal setiap daerah.

"Dukungan infrastruktur yang telah bertumbuh pesat juga harus dimanfaatkan oleh seluruh pemerintah kota," kata Wali Kota Bengkulu ini.

Simak video pilihan berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya