Aktivitas Gunung Tangkuban Parahu Meningkat, Pengunjung Dilarang Dekati Kawah

Kepala PVMBG Kasbani mengatakan, kondisi Gunung Tangkuban Parahu masih dalam keadaan normal dengan status level 1.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 22 Jul 2019, 20:06 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2019, 20:06 WIB
Kawah Tangkuban Parahu
Kawah Tangkuban Parahu (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Bandung Aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu di Subang, Jawa Barat, kembali meningkat. Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu PVMBG mencatat, berdasar hasil rekaman seismograf pada 21 Juli 2019 terpantau terjadi 425 kali gempa hembusan.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu Ilham Mardikayanta menyebutkan, secara visual peningkatan aktivitas Gunung Tangkuban Parahu terlihat jelas.

"Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 0 m di atas puncak kawah," kata Ilham dalam keterangan tertulisnya yang diterima pada Senin (22/7/2019).

Adapun tinggi asap solfatara lk 20-130 meter dari lubang solfatara atau dasar kawah ratu. Ilham juga menyebutkan, kegempaan Tremor Harmonik berjumlah 2 kali dengan amplitudo 1.5-2 mm serta durasi 44-45 detik.

Sedangkan, jumlah gempa low frequency sebanyak 3 kali, amplitudo 2-4 mm, dan durasi 14-33 detik.

Sementara itu, Kepala PVMBG Kasbani mengatakan, kondisi Gunung Tangkuban Parahu masih dalam keadaan normal.

"Masih normal, hanya kegempaan hembusannya saja yang meningkat. Status masih level 1 (normal)," kata Kasbani.

PVMBG, kata dia, merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, baik itu pedagang, wisatawan, dan pendaki tidak diperbolehkan turun mendekati dasar Kawah Ratu dan Kawah Upas. Selain itu, tidak diperbolehkan menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu.

"Masyarakat di sekitar, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata agar mewaspadai meningkatnya konsentrasi gas-gas vulkanik dan diimbau tidak berlama-lama berada di bibir kawah aktif agar terhindar dari paparan gas yang dapat berdampak bagi kesehatan dan keselamatan jiwa," ujar Kasbani.

Dia juga meminta masyarakat di sekitar tetap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Tangkuban Parahu. Serta tetap memperhatikan perkembangan kegiatan Gunung Tangkuban Parahu yang dikeluarkan oleh BPBD setempat dan selalu mengikuti arahan dari BPBD setempat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya