Kesaksian Warga Ujung Genteng Lihat Air Laut Sempat Naik dan Bikin Panik

Warga di dua desa tersebut panik karena berada dekat pesisir pantai ditambah wilayah Ujung Genteng masuk daerah berstatus waspada tsunami.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Agu 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2019, 14:00 WIB
Pantai Ujung Genteng
Pantai Ujung Genteng

Liputan6.com, Sukabumi - Sebagian warga Desa Ujunggenteng dan Pangumbahan, di sekitar Pantai Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat memilih mengungsi ke dataran tinggi pascagempa bermagnitudo 6,9 yang berpusat di Sumur, Banten, Jumat (2/8/2019), pukul 19.03 WIB.

"Beberapa saat setelah gempa, Muspika Ciracap langsung mengevakuasi warga di dua desa itu untuk mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman dan posisinya berada di dataran tinggi," kata Camat Ciracap Asep Mulyadi di Sukabumi, Sabtu (3/8/2019), dilansir Antara.

Ia menjelaskan evakuasi tersebut untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan, apalagi saat itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan status peringatan dini tsunami meskipun kemudian diakhiri pada Jumat (2/8), sekitar pukul 21.30 WIB.

Warga di dua desa tersebut panik karena berada dekat pesisir pantai ditambah wilayah Ujung Genteng masuk daerah berstatus waspada tsunami. Namun, sebagian warga saat ini sudah meninggalkan lokasi pengungsian, yakni di aula desa.

Kemungkinan, untuk ibu-ibu dan anak-anak akan menginap sementara di aula desa setempat, sedangkan untuk pria dewasa memilih berjaga-jaga di rumah masing-masing guna antisipasi adanya oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan sendiri.

"Memang saat gempa air sempat naik sedikit, tetapi langsung kembali normal, sehingga warga kami imbau agar tidak percaya kepada informasi maupun berita hoaks yang muncul pascagempa," katanya.

Warga Diimbau Tetap Siaga dan Waspada

Usai Gempa Banten, Aktivitas Warga Sumur Pandeglang Kembali Normal
Suasana Pasar Sumur Jaya, Pandeglang, Banten, Sabtu (3/8/2019). Warga Kecamatan Sumur sebelumnya sempat mengungsi ke tempat lebih tinggi akibat gempa bermagnitudo 6,9 yang mengguncang Banten pada Jumat, 2 Agustus 2019 malam. (merdeka.com/Arie Basuki)

Asep mengatakan warga yang memilih pulang agar tetapi siaga dan waspada.

Jika ada gempa susulan, mereka diminta tidak panik, tetapi langsung lari ke tempat yang lapang dan lebih tinggi, serta memperhatikan barang bawaan, anggota keluarga, anak, dan lain-lain.

Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan aparat keamanan baik dari TNI maupun Polri untuk melakukan pengamanan terhadap rumah-rumah yang ditinggal pemiliknya.

Selain itu, kata dia, warga pun harus ikut menjaga dan berpatroli ke rumah-rumah yang kosong ditinggal pemiliknya untuk mengungsi akibat gempa tersebut.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya