Liputan6.com, Jember - Puluhan santri yang tergabung dalam Aliansi Santri Jember (ASJ) menggelar aksi unjuk rasa di depan halaman Pemkab Jember, Rabu (7/8/2019). Aksi demo puluhan santri ini, mendapat pengawalan sekitar 200 personil Kepolisian Resort Jember.  Â
Dalam aksinya, pengunjuk rasa mendesak Pemkab Jember dan tim Jember Fashion Carnival (JFC) 2019, meminta maaf atas aksi umbar aurat di acara fashion berkelas internasional tersebut.
Fathor Rohman, salah seorang peserta aksi mengatakan, gelaran JFC 2019 yang mendatangkan artis ibu kota, beberapa minggu lalu dinilai tidak pantas. Sebab, aksi itu tidak mencerminkan budaya lokal masyarakat Jember, yang bertradisikan pesantren. Seharusnya gelar JFC, menampilkan kostum atau busana lokal, nasional, bahkan internasional, yang berciri khas budaya lokal.
Advertisement
"Justru yang terjadi mengumbar hal yang tak pantas ditonton, di hadapan tokoh dan anak muda, yang agamis. Kami bukan menghalangi kegiatan JFC, atau berkreasi di pentas jalan yang sudah mendunia. Kami tetap mendukung suksesnya kegiatan JFC, namun jangan sampai teledor lagi," ujar Fathor Rohman.
Pengunjuk rasa akhirnya ditemui Wakil Bupati Jember, Abdul Muqit Arief, di depan kantor Pemkab Jember, di Jalan Sudarman.   Â
Dalam kesempatan tersebut, Muqit Arief yang juga Pengasuh Ponpes Alfalah Desa Karang Harjo Kabupaten Jember ini menjelaskan, apa yang disuarakan para santri ASJ sebelumnya sudah dibahas seluruh komponen Forkopimda Jember, ulama, dan beberapa budayawan, sehari lalu.
"Event JFC beberapa waktu yang lalu memang di luar dugaan. Artis yang datang ke Jember untuk menyemarakkan JFC kemarin, kehadirannya begitu spontan. Kehadiran mereka untuk menghormati almarhum Dynand Fariz, sehingga pihak penyelenggara tidak sempat melakukan briefing dan arahan-arahan," katanya yang juga mantan seorang santri. Â
Karena itu, lanjut Mukit, usai event JFC tersebut, Forkopimda Jember dan beberapa ulama serta manajemen Jember Fashion Carnival berkumpul, siap mengakomodasi masukan-masukan dan meminta maaf kepada masyarakat Jember.  Â
Kapolres Jember, AKBP Kusworo Wibowo, yang memimpin langsung pengamanan aksi tersebut menyampaikan, terima kasih kepada peserta aksi yang telah berjalan dengan tertib. Massa yang datang tidak begitu banyak, karena penyampaian aspirasi sudah tersampaikan, saat pertemuan dengan ulama dan tokoh agama, Selasa kemarin.
"Saat menyampaikan izin, massa diprediksi banyak, sehingga dipersiapkan 200 personel polisi. Pertemuan Forpimda dengan ulama dan tokoh agama kemarin, berhasil mendinginkan suasana, sehingga santri merasa tak perlu turun jalan lagi," kata Kusworo menambahkan.Â