Jadi Tempat Selfie Anak Muda, Gang Kondom Mendadak Viral

Nama Gang Kondom mendadak viral. Gang di Dusun Sumberwinong di Desa Banjardowo, Jombang, Jawa Timur, itu kini ramai dikunjungi warga yang penasaran.

diperbarui 14 Agu 2019, 12:30 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2019, 12:30 WIB
Gang Kondom
Nama Gang Kondom mendadak viral. Gang di Dusun Sumberwinong di Desa Banjardowo, Jombang, Jawa Timur, itu kini ramai dikunjungi warga yang penasaran. (Tim Jawapos.com/ Mardiansyah)

Jombang - Nama Gang Kondom mendadak viral. Gang di Dusun Sumberwinong di Desa Banjardowo, Jombang, Jawa Timur, itu kini ramai dikunjungi warga yang penasaran. Bahkan orang-orang datang hanya untuk selfie di samping plang nama gang tersebut.

"Sejak diberi nama Gang Kondom terus masuk di facebook, banyak yang datang ke sini. Rata-rata anak muda, mereka selfie di samping papan. Kata mereka nama gangnya unik," kata Tulus, warga setempat seperti dikutip laman Jawapos, Rabu (14/8/2019).

Pemberian nama gang itu bukan tanpa sebab, ada program Kampung Keluarga Berencana yang dilaksanakan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Jombang di desa tersebut.

 Meski menarik perhatian warga luar untuk datang, beberapa warga Dusun Sumberwinong sendiri sebenarnya mengaku risih dengan nama itu.

"Dulu nama Gang Kondom ini diresmikan pak camat. Tapi sayangnya pakai nama kondom, orang yang tidak mengerti pasti menilai nama ini jorok. Mungkin sebaiknya diganti saja," kata Parti, warga lainnya.

Sebelumnya, pemberian nama Gang Kondom ini memunculkan polemik. Dian Sukarno, pegiat budaya Jombang menolak penamaan ‘Gang Kondom’. Meski niatnya baik, sebagai program kampung Keluarga Berencana (KB), namun ada yang kurang tepat pada pemilihan kata untuk nama gang.

"Pilihan kata kondom bagi kami memiliki makna negatif jika digunakan sebagai nama pada sebuah tempat. Apalagi kalau yang bermukim ada anak dibawah umur," katanya.

Kata kondom menurut Dian, menjadi tidak etis jika dikonsumsi anak di bawah umur sebagai wacana dan bahan pembicaraan. "Apa jadinya jika mereka bertanya kondom itu apa. Sebagai orang tua jawaban apa yang pas disampaikan kepada mereka? Tentu sangat sulit," imbuhnya. Jika terjadi salah penafsiran, menurut Dian kondom bisa dianggap sebagai barang yang boleh digunakan siapa saja. "Ini yang bahaya," ujarnya.

Selain itu memberi nama ‘Gang Kondom’ juga kurang tepat menurut aspek budaya. "Desa Banjardowo dalam ceritanya tidak bisa dipisahkan dari sejarah kerajaan Majapahit. Rasanya kurang etis jika salah satu gang permukiman diberi nama itu," tambahnya. Dian mengusulkan, ‘Gang Kondom' diganti dengan nama lain.

"Masih banyak pilihan kata dalam bidang keluarga berencana yang bisa digunakan sebagai nama," pungkasnya.

Pihak DPPKBPPPA Kabupaten Jombang sendiri mengakui penamaan ‘Gang Kondom’ di Desa Banjardowo menimbulkan pro kontra. "Kami sudah menerima laporannya. Mempertimbangkan masukan dari banyak pihak, kami akan merumuskan nama baru untuk gang itu," kata Nur Kamalia, Kepala DPPKBPPPA Kabupaten Jombang.

Pihaknya menjelaskan, pemilihan nama ‘Gang Kondom’ dilakukan sendiri oleh masyarakat setempat. "Dalam program Kampung KB, ada kegiatan yang namanya rembung warga. Dari kegiatan itu, masyarakat yang menentukan sendiri nama untuk jalan permukiman. Jadi pemberian nama itu bukan kami atau provinsi, tapi masyarakat sendiri," tambahnya.

Dalam merumuskan nama baru tersebut, tambah Nur Kamalia, pihaknya akan melibatkan pemerintah desa setempat.

Baca juga berita Jawapos.com lainnya di sini.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya