Liputan6.com, Pekanbaru- Satu pekan tak pulang ke rumah, Bejan ditemukan tak bernyawa di belakang kompleks perkantoran Wali Kota Pekanbaru di Jalan Badak, Kecamatan Tenayan Raya. Pria berumur 49 asal Pacitan, Jawa Timur itu, diduga menjadi korban pembunuhan.
Dugaan korban pembunuhan karena personel Polsek setempat menemukan luka memar di tubuh korban. Pria yang semasa hidupnya sebagai pemanen sawit ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tenayan Raya Inspektur Satu Efrin J Manulang menjelaskan, jasad Bejan ditemukan pada Selasa petang, 20 Agustus 2019. Posisi badannya tertelungkup dan sudah mengeluarkan bau tak sedap.
Hasil penelusuran petugas, Bejan semasa hidupnya tinggal di sebuah pondok perkebunan sawit yang tak jauh dari lokasi. Sebelum penemuan ini, keluarga korban pernah membuat laporan kehilangan orang ke Mapolsek tersebut.
"Seminggu yang lalu anak korban melaporkan bapaknya tak pulang-pulang. Sewaktu pergi anaknya itu menyebut ayahnya pergi mencari kayu," kata Efrin, Rabu petang, 21 Agustus 2019.
Penuturan sang anak, jelas Erfin, korban sudah setahun bekerja di kebun sawit dan tinggal di pondok. Tak hanya menjaga kebun, korban juga bekerja memanen sawit pemilik kebun yang masih diselidiki kepolisian.
Menurut Efrin, mayat korban pertama kali ditemukan oleh warga bernama Edi. Saat itu, korban pergi ke kebunnya di Jalan Badak, persisnya di belakang kompleks perkantoran Wali Kota Pekanbaru.
Sebelum masuk ke kebun, warga tadi melihat tubuh manusia tertelungkup di pinggir jalan bersemak. Edi lalu menghubungi Bhabinkamtibmas, Brigadir Jaka Saputra.
Tak lama berselang, Brigadir Jaka anggota datang ke lokasi bersama rekannya, Aipda Z Silaen. Temuan mayat ini lalu disampaikan ke Polsek Tenayan Raya.
"Kami melakukan olah tempat kejadian perkara, sejumlah benda diambil dari lokasi. Seperti parang, pacul, jam tangan, tas pinggang, dan dua buah kayu panjang," jelas Efrin.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis di RS Bhayangkara, pada jasad korban pembunuhan ini ditemukan luka lebam di dada dan resapan darah.
"Tulang lidahnya patah, yang mana terjadi saat korban masih hidup," sebut Efrin.