Liputan6.com, Pekanbaru- Pergi dari rumah untuk mengantar teman sebayanya menunaikan ibadah haji, Suhartini sempat menghilang seharian. Nenek 57 tahun itu dicari ke beberapa lokasi oleh keluarganya hingga ditemukan tak bernyawa di Sungai Siak, Pekanbaru.
Jasad Suhartini diliat sejumlah pemancing mengapung di tengah Sungai Siak, tepatnya di bawah Jembatan Leighton I, Kecamatan Senapelan, Sabtu pagi, 6 Juli 2019. Seorang pemancing lalu mendayung sampannya ke tengah untuk memastikan benda terapung itu.
Advertisement
Baca Juga
Begitu yakin apa yang dilihatnya adalah jasad manusia, nelayan tadi melapor ke polisi pelabuhan. Petugas ke lokasi untuk melakukan evakuasi, dibantu oleh personel Badan Search dan Rescue Nasional (Basarnas) Pekanbaru.
"Jasadnya terlihat pukul 07.30 WIB, evakuasi berlangsung hingga pukul 08.30 WIB," sebut Humas Polresta Pekanbaru Inspektur Dua Budhia, Sabtu siang.
Jasad Suhartini dibawa ke pintu air Sungai Siak, selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau untuk visum dan otopsi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Selain itu, polisi juga mencari keterangan dari keluarga korban, apakah selama ini Suhartini pernah sakit. Petugas juga mencari tahu bersama siapa korban berangkat dari rumah.
Nenek Pendiam
Sementara itu, Kepala Humas Basarnas Pekanbaru Kukuh Widodo menyebut evakuasi juga dibantu petugas pemadam kebakaran. Tidak ada kendala ditemukan petugas selama evakuasi berlangsung.
Menurut Kukuh, keluarga korban juga menyaksikan evakuasi ini. Selama jasad diangkat dari air ke darat, keluarga korban tak henti-hentinya menangis.
"Pengakuan salah satu anggota keluarganya, korban berangkat sama cucunya pukul 10.00 WIB dari rumah, itu tanggal 5 Juli 2019," kata Kukuh.
Pulang dari rumah teman yang akan naik haji, cucunya tak lagi melihat Suhartini. Sang cucu juga sudah mencari sejumlah lokasi tapi neneknya tidak ketemu, lalu melapor ke polisi.
"Adik korban juga ikut mencari pada 5 Juli itu, tapi tidak ketemu juga. Korban juga sudah dicari ke rumah kerabatnya," jelas Kukuh.
Penuturan keluarga Suhartini, tambah Kukuh, ada warga yang menyebut korban terlihat di sebuah rumah makan di perkotaan. Setelah dicek ke sana, keluarga juga tak melihat korban.
"Pengakuan keluarganya, korban ini memang pendiam, tidak banyak bicara," jelas Kukuh.
Advertisement