Kabut Asap, Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya Nyaris Lumpuh

PT Angkasa Pura terus memperbarui data dan memantau situasi kabut asap detik demi detik.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Sep 2019, 09:01 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2019, 09:01 WIB
20151026-Kabut Asap Mulai Masuki Bandara Soekarno-Hatta
Aktivitas penerbangan di Bandara Soetta yang tertutup asap, Tangerang, Banten, (27/10/2015). Aktivitas masih norrmal meskipun asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Sumatera dan Kalimantan mulai masuk ke Jakarta. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Palangka Raya - Penerbangan di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya hampir lumpuh karena kabut asap tebal masih menyelimuti wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini.

"Aktivitas penerbangan di Bandara Tjilik Riwut hanya ada dua Lion yang terbang dengan tujuan Surabaya dan Jakarta dengan waktu keberangkatan pagi tadi," kata Eksekutif General Manager (EMG) PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara Tjilik Riwut Siswanto. 

Bahkan, ucap dia, karena pekatnya kabut asap yang melanda wilayah "Kota Cantik", hingga berita ini diturunkan belum ada aktivitas penerbangan yang dilakukan maskapai.

Kantor berita Antara menulis jarak pandang saat ini kurang dari 600 meter, sehingga tidak memungkinkan pesawat untuk turun.

Jarak pandang yang terbatas itu membuat maskapai Garuda Indonesia sudah memastikan tidak akan terbang atau batal terbang menuju Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya.

Dampaknya, sejumlah rute transportasi jalur udara seperti ke Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Solo tidak ada aktivitas penerbangan.

Saat ini pihak Angkasa Pura masih menunggu konfirmasi dua penerbangan Lion Air dari Jakarta dan Surabaya.

Jika kondisi jarak pandang membaik dan dinyatakan aman, maka dua pesawat tersebut akan terbang ke Bandara Tjilik Riwut. Sebaliknya, jika jarak pandang sama atau bahkan lebih parah akibat kabut asap,  maka kedua pesawat dimungkinkan tak akan terbang ke Palangka Raya.

"Namun, untuk operasional di Bandara Tjilik Riwut, kecuali penerbangan tetap seperti biasanya. Bahkan, untuk siang hari kami harus menyalakan penerangan karena tebalnya kabut asap," jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan, kebakaran di lahan kosong masih marak terjadi di Palangka Raya. Bahkan di beberapa titik, kebakaran lahan mulai mendekati permukiman warga.

Tak hanya itu, dampak kebakaran hutan dan lahan mulai dirasakan masyarakat seperti bau kabut asap menyengat yang membuat nafas sesak dan mata pedih.

Akibat tebalnya kabut asap, Pemerintah Kota Palangka Raya pun menetapkan sekolah tingkat SD dan SMP libur selama tiga hari terhitung mulai 16 sampai 18 September 2019.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya