Ribuan Pelajar di Garut Bolos Sekolah Demi Ikut Demo

Ribuan pelajar SMA/SMK sederajat di Garut, Jawa Barat, lebih memilih demo dan meninggalkan jam pelajaran di sekolah.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 26 Sep 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2019, 17:00 WIB
Ribuan pelajar SMK/SMA di Garut, Jawa Barat lebih memilih bolos daripada mengikuti jam pelajaran di sekolah
Ribuan pelajar SMK/SMA di Garut, Jawa Barat lebih memilih bolos daripada mengikuti jam pelajaran di sekolah (Liputan6.com/Jayadi Supriyadin)

Liputan6.com, Garut - Ribuan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kabupaten Garut, Jawa Barat bolos sekolah. Mereka lebih memilih meninggalkan jam pelajaran sekolah untuk mengikuti demo serentak yang dilakukan hari ini.

"Ikut saja ke sini, katanya mau ada demo," ujar Tony, salah seorang pelajar SMA 17 Garut kepada Liputan6.com, Kamis (26/9/2019).

Berkumpul di kawasan Simpang Lima Garut, ribuan siswa SMA dan SMK dari berbagai sekolah baik negeri atau swasta di Garut itu, nampak riuh menyampaikan aspirasi dalam aksi demo pelajar.

Sesekali nyanyian balada ‘Wakil Rakyat’ khas musisi Iwan Fals yang dinyalakan di atas salah satu mobil koodinator lapangan aksi, membakar semangat para pelajar bau kencur tersebut, agar bersemangat.

"Pokonya saya ingin tahu saja demo itu seperti apa," ujarnya menambahkan.

Memakai seragam putih abu dan pramuka, rata-rata pelajar tidak mengetahui maksud dan tujuan aksi demo yang mereka lakukan hari ini.

"Pokonya ikut saja sebab teman saya juga ikut dan sekolah membolehkan," katanya lagi.

Bahkan Tony mengaku mendapatkan undangan untuk aksi hari ini dari grup media sosial yang mereka miliki. "Gak tahu siapa yang ngajak, tapi memang ramai banyak yang ikut juga dari sekolah," kata dia.

Sesekali ia bersama rekan seangkatannya melakukan foto selfie yang disejurus kemudian diomeli rekan lainnya. "Ayo coba upload ke IG atau facebook biar banyak yang komen," kata dia.

Suasana sama dialami Alfi, salah seorang pelajar peserta demo siang tadi. Pelajar salah satu SMK di Kecamatan Malangbong, wilayah Garut bagian utara itu, mengaku tidak tahu menahu mengenai maksud dan tujuan dari demo tersebut.

Dengan wajah polosnya, ia mengaku lebih memilih turun ke jalan mengikuti aksi demo, daripada mengikuti jam pelajaran sekolah yang sebentar lagi bakal menghadapi ujian nasional.

Bahkan saat Liputan6.com bertanya mengenai arti KUHP ia tidak bisa menjawabnya. "Itu yang kita undang-undang kalau gak salah," ujarnya tanpa bisa menyebut arti kepanjangan KHUP tersebut.

Dalam Aksi demo pelajar siang tadi, setelah berorasi di bilangan Simpang Lima Garut, ribuan pelajar kemudian bergerak ke kawasan perkantoran Pemda Garut di jalan Pembangunan, kemudian ke Gedung DPRD yang tak jauh dari kawasan pemda Garut.

 

Respons Dinas Pendidikan

Nampak beberapa korlap aksi tengah menyemangati ribuan pelajar SMK/SMA di Garut, Jawa Barat lebih memilih bolos daripada mengikuti jam pelajaran di sekolah
Nampak beberapa korlap aksi tengah menyemangati ribuan pelajar SMK/SMA di Garut, Jawa Barat lebih memilih bolos daripada mengikuti jam pelajaran di sekolah (Liputan6.com/Jayadi Supriyadin)

Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) wilayah XI Garut, Asep Sudarsono, mengaku tidak mengetahui dengan aksi demo pelajar, bahkan lembaganya mengklaim tidak mengintruksikan bahkan menugaskan mereka untuk meninggalkan jam pelajaran sekolah.

"Mereka bolos sekolah, tidak libur hari ini, masuk seperti biasa," ujar dia.

Mengetahui banyaknya pelajar yang ikut demo tersebut, lembaganya ujar Asep bakal segera menghubungi para kepala sekolah SMA/SMK ihwal kegiatan para siswa pelajar SMK/SMK yang demo hari ini.

Bahkan dalam praktiknya di lapangan, mayoritas pelajar tidak mengetahui tujuan dan maksud dari aksi demo pelajar yang mereka lakukan tersebut.

Sebelumnya, Mendikbud Muhadjir Effendy menghimbau jika pihak sekolah bisa mencegah pelajar atau siswa didiknya untuk tidak meninggalkan kelas karena mengikuti aksi demo. "Tidak dibenarkan," kata dia.

Selain himbauan, lembaganya ujar Muhadjir meminta agar Dinas pendidikan di tiap provinsi se Indonesia, berperan aktif dan berkoordinasi pihak sekolah SMA/SMK, untuk tidak mengijinkan siswa didiknya mengikuti aksi demo.

 

 

Imbauan Polisi

Nampak para peserta aksi demo pelajar SMK/SMA di Garut, Jawa Barat, tengah berdiri di salah satu ikon kota Garut, mereka lebih memilih bolos daripada mengikuti jam pelajaran di sekolah
Nampak para peserta aksi demo pelajar SMK/SMA di Garut, Jawa Barat, tengah berdiri di salah satu ikon kota Garut, mereka lebih memilih bolos daripada mengikuti jam pelajaran di sekolah (Liputan6.com/Jayadi Supriyadin)

Sementara itu, ribuan pelajar peserta aksi demo pelajar yang datang menggunakan ratusan sepeda motor cukup mengganggu pengguna jalan lainnya. Tak ayal kegiatan aksi demo yang mereka lakuka sempat membuat antrian kemacetan.

Kasatlantas Polres Garut AKP Rizky Adisaputro mengatakan, banyaknya pelajar yang tidak mengidahkan keselamatan berlalu lintas seperti tidak menggunakan helm dan knalpot bising, membuat lembaganya ekstra keras mengamankan jalannya demo.

"Kebetulan kami mendapatkan informasi salah seorang orang tua siswa yang menanyakan keberadaan anaknya," ujarnya.

Selain menimbulkan kemacetan terutama di sekitar kawasan Bundaran Simpang Lima Garut, juga aksi mereka cukup mebhayakan pengguna jalan lainnya.

"Baiknya agar anak-anak melakukan kegiatan yang positif saja di sekolah," kata dia.

Dengan banyaknya pelanggaran yang dibuat peserta demo pelajar tersebut, lembaganya ujar Rizky meminta agar para orangtua memberikan imbauan dan peringatan bagi buah hatinya.

"Mohon agar lebih peduli pada anak dan anaknya pun bisa nurut sama orangtua," katanya menambahkan.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya