Liputan6.com, Rembang - Pernah berkunjung di sekolah alam? Jika belum, sesekali perlu melongok ke sekolah alam Planet NUFO (Nurul Furqon) yang berada di Desa Mlanggen, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Sekolah alam ini disebut-sebut paling keren se-Indonesia.
Mohammad Nasih, pendiri sekolah alam planet NUFO mengungkapkan, sekolah alam ini menjadi paling keren lantaran semua gurunya lulusan S2, apalagi masih muda-muda. Hal itu menjadi penting mengingat sekolah ini didirikan atas kesadaran bahwa masalah utama pendidikan di Indonesia adalah kurangnya kualitas guru.
Advertisement
Nasih beranggapan, sebagus apa pun kurikulum, sebanyak apa pun fasilitas yang tersedia, jika gurunya tidak berkualitas, maka proses pendidikan akan gagal. Sekolah, lanjutnya, bisa tanpa gedung, tetapi tidak bisa tanpa guru. Sekolah bisa saja tanpa fasilitas, tetapi adakah sekolah yang bisa berdiri tanpa adanya seorang guru?
Advertisement
Bagi Nasih, anak-anak usia belia membutuhkan pendampingan yang tepat agar bisa menjawab beragam pertanyaan kritis yang mereka lontarkan, selain juga mendapatkan motivasi untuk mengoptimalkan potensi. Baginya, fasilitas pendidikan sesungguhnya terhampar di alam semesta.
"Faktor guru inilah yang menyebabkan biaya operasional menjadi lebih mahal. Sebab, para guru adalah lulusan S1 yang langsung melanjutkan studi S2, dan bahkan ada yang S3. Dan mereka adalah SDM terpilih. Bahkan di antaranya adalah lulusan terbaik,” ujarnya kepada Liputan6.com, Rabu (27/11/2019).
Dia membeberkan, sekolah alam planet NUFO tidak pernah mengajukan bantuan kepada pemerintah atau donatur sekalipun.
"Penyelenggaraannya benar-benar mandiri, sehingga bebas intervensi," kata Nasih.
Selain guru, keistimewaan lainnya adalah kurikulum belajar sambil bermain. Di Sekolah Alam Planet NUFO tersedia banyak ayunan, gazebo-gazebo dengan berbagai bentuk, bahkan ada yang meyerupai rumah orang Papua, terdapat juga kapal yang mestinya hanya ada di laut, tetapi itu ada di halaman depan.
Rizki, salah satu murid di sekolah alam Planet NUFO mengungkapkan, benda-benda itu menjadi tempat bersama teman-temannya belajar. Adanya fasilitas bermain, menambah suasana tampak riang.
"Saya sangat senang sekolah di Planet NUFO. Bisa belajar di mana saja. Saya paling suka belajar di rumah Papua, bentuknya unik dan udaranya sejuk. Saya suka latihan azan dan menghafalkan di sini," kata Rizki.
Di gazebo itulah tempat belajar mengajar berlangsung. Satu guru mengajar untuk empat murid saja, atau paling banyak lima. Angka rasio itu mengalahkan sistem pendidikan di Finlandia, yang dianggap paling maju bidang pendidikannya.
Selain itu, asramanya juga sangat berbeda. Jika biasanya para murid atau santri tinggal di asrama dengan kamar berbentuk kubus, di Planet NUFO ada kamar-kamar berbentuk rumah Hobbit yang didesain sangat menarik.
Sistem Pendidikan yang Unik
Apa yang dimaksud dengan mentor sebaya? Guru memberikan kesempatan kepada salah satu murid yang paling cepat menguasai pelajaran untuk bersedia mengajar teman lainnya secara berulang-ulang. Dengan cara ini, tidak ada murid ketinggalan pelajaran dan yang mengajar makin mahir dalam penguasaan.
Siswa juga diwajibkan menanam dengan berbagai manfaat yang diterima. Jika ingin sejahtera harian, maka tanamlah sayuran. Jika ingin sejahtera mingguan, maka tanamlah pisang. Jika ingin sejahtera bulanan, maka tanamlah ubi. Jika ingin sejahtera tahunan, maka tanamlah tebu. Jika ingin sejahtera puluhan tahun, maka tanamlah jati. Dan jika ingin sejahtera selamanya, dunia dan akhirat, maka tanamlah SDM yang beriptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan berimtak (iman dan takwa).
Hewan, terutama kambing digunakan sebagai sarana melatih kualitas kepemimpinan berdasar hadits, “Tidaklah Allah mengutus seorang nabi, kecuali dia menggembala kambing”. Dengan semua itu, para murid dilatih kemandirian agar siap untuk hidup mandiri dan menjadi pemimpin di masa depan.
Yang terpenting, sekolah ini menerima siswa dari semua kalangan, baik Muhammadiyah, NU, Persis, maupun yang tidak berafiliasi dengan organisasi apa pun, baik kaya maupun miskin karena adanya prinsip subsidi silang. Sebab, sekolah alam ini didirikan oleh para pendiri yang berpikiran sangat terbuka.
Selain itu, sekolah ini menerima murid yang bahkan baru belajar dari nol, terutama urusan agama. Yang terpenting memiliki semangat untuk belajar dan mengembangkan diri. Sekolah ini berprinsip karena telah membuktikan bahwa semua anak adalah unik karena potensi dan pembawaannya yang berbeda.
Dengan penanganan yang intensif, mereka akan bisa berkembang dari titik yang berbeda tetapi kemudian mampu bersama untuk saling melengkapi. Di antara contohnya, yang masuk dengan kemampuan yang sudah baik dalam membaca Alquran bisa langsung ditangani untuk memahami arti dan menghafalkan Alquran.
Sedangkan yang masih terbata-bata atau baru belajar membaca, langsung diajari dan hanya dalam beberapa bulan saja sudah bisa lancar membaca Alquran.
Advertisement
Taktik Menghafal Alquran
Ustaz Luthfi Hakim, pengajar tahfidz (penghafal Alquran) di sekolah alam Planet NUFO menyadari, setiap anak memiliki potensi dan gaya belajar yang berbeda. Oleh karena itu, pihaknya sebagi pengajar menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter masing-masing.
"Zaki misalkan. Dia adalah Sanja yang cukup unik. Dia paling tidak betah di depan meja belajar, tapi dia sangat bersemangat ketika praktik. Sehingga kami tidak hanya memberikan teori, tapi juga memperbanyak praktik agar anak-anak mengalami langsung apa yang dipelajari," katanya mencontohkan.
Ada juga salah satu anak didik kami yang bernama Affan. Awal ke sini dia sama sekali belum bisa membaca huruf Hijaiyah. Alhamdulillah, sekarang dia sudah mulai menghafal Alquran," katanya.
Sekolah planet NUFO memang punya proyek ambisius untuk mereintegrasi saintek ke dalam Islam dengan menjadikan hafalan Alquran sebagai dasar. Para murid dipandu dengan metode yang sudah teruji agar berhasil menghafalkan Alquran dengan salah satu prasyarat mengerti artinya.
Dosen Universitas Indonesia (UI) yang saat ini juga menjadi guru utama di Rumah Perkaderan Monash Institute Semarang ini lantas menjelaskan bahwa di sekolah alam yang ia dirikan ini, menggunakan metode menghafalkan Alquran tergolong paling saintifik.
Di antara basisnya adalah penguasaan arti. Jika mengerti artinya, maka akan mudah menghafalkannya. Sebaliknya, jika tidak mengerti artinya, maka akan sulit menghafalkannya.
Dia mencontohkan, "Silakan coba hafalkan kalimat ini, 'Saya akan memasukkan anak saya ke Sekolah Alam Planet NUFO'. Sekali langsung hafal bukan? Coba jika begini, 'Ibis redibis numquam peribis in armis'. Anda butuh berkali-kali pengulangan bukan?"
Berdasarkan data, untuk bisa hafal kalimat kedua, perlu pengulangan sampai tujuh kali. Padahal jumlah kata dalam kalimat itu lebih sedikit. Itulah sebab, menghafal harus dilakukan dengan mengerti artinya. Di samping itu, katanya, menghafal tanpa tahu arti lebih cepat terlupa.
"Dan untuk apa? Ekstremnya, bisa mirip burung beo yang mengeluarkan kalimat, tapi tidak mengerti maksudnya. Inilah yang menyebabkan proses hafalan Alquran di Sekolah Alam Planet NUFO menjadi lebih cepat," katanya.
Simak juga video pilihan berikut ini: