Anggota TNI Yonif 713 Satya Tama Gorontalo Gugur Tertembak KKB di Papua

Saat kontak senjata dengan KKB, Serda Miftachur Rohmat tertembak di bahu kiri depan hingga menembus bagian perut belakang. Sementara Prada Juwandhy Ramadhan, terluka tembak di pelipis mata dan pinggang

oleh Arfandi IbrahimAndri Arnold diperbarui 30 Des 2019, 22:00 WIB
Diterbitkan 30 Des 2019, 22:00 WIB
Serda Miftachur Rohmat, anggota TNI Yonif 713 Satya Tama Gorontalo dikabarkan gugur tertembak saat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua pada Senin, (30/12/2019).. (Foto: Liputan6.com/Korem 133/Arfandi Ibrahim)
Serda Miftachur Rohmat, anggota TNI Yonif 713 Satya Tama Gorontalo dikabarkan gugur tertembak saat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua pada Senin, (30/12/2019).. (Foto: Liputan6.com/Korem 133/Arfandi Ibrahim)

Liputan6.com, Gorontalo - Serda Miftachur Rohmat, anggota TNI Yonif 713 Satya Tama Gorontalo gugur usai tertembak saat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua pada Senin, (30/12/2019).

Anggota TNI ini tewas saat sedang mengambil logistik dari Pos Kali Asin yang berada di perbatasan RI-Papua Nugini bersama rekannya Prada Juwandhy Ramadhan.

Dari informasi yang dihimpun Liputan6.com, anggota TNI ini gugur saat bersama rekannya itu diserang saat berada di Pos Bewan, Kampung Kibai, Kabupaten Kerong, Provinsi Papua, sekitar pukul 10.00 WIT.

Saat kontak senjata dengan KKB, Serda Miftachur Rohmat tertembak di bahu kiri depan hingga menembus bagian perut belakang. Sementara Prada Juwandhy Ramadhan, terluka tembak di pelipis mata dan pinggang.

Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 133 Nani Wartabone, Mayor Inf Fathan Ali membenarkan bahwa benar terjadi baku tembak antara TNI dan KKB.

“Kejadian itu terjadi Senin tadi, dan menurut data yang kami terima, peristiwa itu terjadi berawal dari buku tembak antara anggota satgas di sekitar Pos Bewan dengan kelompok kriminal bersenjata,” kata Fathan Ali, menerangkan kronologi anggota TNI gugur di Papua.

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jenazah Serda Miftachur Rohmat Diterbangkan ke Demak

Serda Miftachur Rohmat, anggota TNI Yonif 713 Satya Tama Gorontalo dikabarkan gugur tertembak saat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua pada Senin, (30/12/2019).. (Foto: Liputan6.com/Korem 133/Arfandi Ibrahim)
Serda Miftachur Rohmat, anggota TNI Yonif 713 Satya Tama Gorontalo dikabarkan gugur tertembak saat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua pada Senin, (30/12/2019).. (Foto: Liputan6.com/Korem 133/Arfandi Ibrahim)

Terkait dengan hal tersebut, jenazah Serda Miftachur Rohmat akan di terbangkan ke Demak malam ini sesuai permintaan orang tuanya.

"Tadi sore menurut informasi pelaksanaan pemakaman telah diminta oleh keluarganya agar yang bersangkutan dikirim ke Jawa Tengah Demak malam ini," ujarnya.

Saat ini, jenazah sudah dibawa dari pos di mana terjadi baku tembak antara TNI dengan KKB menuju Jayapura.

"Sesuai informasi zenajahnya sudah dibawa dari pos berada di satgas, sudah meluncur ke jayapura untuk diterbangkan ke Demak Jawa Tengah melalui Semarang,” ucapnya.

Kata Fathan semua pengurusan zenajah sudah dilakukan di papua. Usai itu, jenazah anggota TNI ini diterbangkan ke rumah duka, Demak, Jawa Tengah melalui Semarang.

"Untuk pengurusan jenazah sudah dari Papua semua, sehingga malam ini akan diterbangkan langsung ke kampung halaman," dia menerangkan.

Jenazah Serda Miftachur Rohmat Saat Dievakuasi. (Foto: Istimewa/Andri Arnold)
Jenazah Serda Miftachur Rohmat Saat Dievakuasi. (Foto: Istimewa/Andri Arnold)

Fathan mengungkapkan kedua korban dalam kejadian itu memang tergabung dalam 450 personil satgas Yonif 713/Satya Tama yang berangkat sejak bulan September 2019 lalu.

"Kurang lebih sudah tiga bulan mereka bertugas disana," Imbuhnya.

Almarhum Serda Miftachur Rohmat direncanakan langsung diterbangkan ke kampong halaman orang tuanya di Demak, Jawa tengah untuk dikebumikan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya