Liputan6.com, Pasaman Barat - Tiga hari terakhir warga Jorong Pinaga Nagari Aua Kuniang, Pasaman Barat, Sumatera Barat, dibuat resah dengan kehadiran tiga ekor buaya muara yang berkeliaran di sekitar bendungan irigasi Batang Tongar.
Kehadiran hewan buas bernama latin crocodylus porosus itu membuat masyarakat khawatir, sebab sebagian besar masyarakat beraktivitas di sekitar bendungan yang dibangun sejak 1985 tersebut.
Kepala Balai Konsevasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Pasaman, Ade Putra kepada Liputan6.com, Kamis (30/1/2020) mengatakan, ketika mendapatkan laporan dari masyarakat, perangkat nagari setempat langsung mendatangi lokasi. Namun hingga saat ini pihaknya hanya menemukan jejak buaya.
Advertisement
Baca Juga
Hasil identifikasi lapangan ukuran jejak satwa yang dilindungi itu memiliki panjang dua meter dan hanya menemukan jejak dalam satu ukuran.
BKSDA Pasaman belum dapat memastikan kenapa satwa buaya tersebut muncul di lokasi tersebut. Berdasarkan kondisi topografinya, kecil kemungkinan satwa itu bermigrasi dari muara sampai ke bendungan karena bukan habitatnya.
"Apalagi ada bangunan bendungan air yang cukup tinggi, tentunya akan menghalangi satwa untuk sampai ke arah hulu dari bendungan tersebut," kata Ade.
Ade mengimbau warga sekitar agar meningkatkan kewaspadaan dan untuk sementara menjauhi lokasi sekitar buaya muara itu berkeliaran.
"Sementara warga diminta untuk mengurangi aktivitas di sekitar bendungan agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan," katanya.
Tim BKSDA akan menyisir sungai di sekitar lokasi kemunculan buaya, namun kondisi cuaca yang kurang mendukung cukup menyulitkan pihaknya melakukan pencarian.
Sementara itu, Andri (30), salah seorang warga setempat mengaku selama ini di lokasi tersebut tidak pernah dijumpai dan ditemukan buaya. Bahkan menurut orang-orang yang tinggal di sekitar lokasi, kemunculan buaya muara ini adalah kejadian aneh dan pertama kalinya.