Ridwan Kamil Sebut Ada 5.000 Hoaks dalam Setahun, Ini Langkah Antisipasinya

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut ada sekitar 5.000 hoaks atau berita bohong dalam periode satu tahun ke belakang.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 13 Feb 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2020, 13:00 WIB
Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah menandatangani penetapan status tanggap darurat banjir dan longsor di lima wilayah di Jabar. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut ada sekitar 5.000 hoaks atau kabar bohong dalam periode satu tahun ke belakang. Hal itu dia sampaikan ketika melaksanakan Salat Subuh Berjamaah Keliling (Subling) di Masjid Besar Ash Shohih, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, akhir pekan lalu. 

Pria yang akrab disapa Emil ini dalam kegiatan tersebut mengingatkan warga Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bogor, untuk memilah dan memilih informasi. Sebab, saat ini, banyak informasi bohong atau hoaks yang beredar, terutama soal virus corona. 

"Masalah kita hari ini adalah kita sering terpecah belah, sering marah-marah oleh berita bohong. Kita ambil contoh hari ini tentang virus Corona," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

Untuk kabar bohong terkait virus Corona, kata dia, tercatat ada 36 hoaks yang membuat warga panik.

Emil lebih lanjut mengatakan, dalam setahun ada lebih dari 5.000 hoaks. Maka itu, dia menyarankan agar masyarakat selalu mengonfirmasi informasi yang beredar sebelum membagikannya. 

"Bagaimana membedakan berita yang benar dan bohong? Tahan diri dulu jangan langsung di-sharing. Kalau HP-nya menerima berita yang meresahkan, cek dulu ke media-media online yang terpercaya, ada atau tidak," ujarnya.

"Kalau kantor-kantor berita terpercaya itu memuat maka itu sahih, karena kantor itu punya integritas, mana faktual dan tidak. Kalau sudah dicek ternyata tidak ada, jangan di-share. Jangan terjerumus oleh berita bohong. Kenapa? Karena perang di masa depan bukan perang senjata yang akan berperan banyak, tapi perang berita bohong dalam memecah belah kondusivitas kita," ucapnya.

Simak video pilihan di bawah ini:

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya