Ganjar Pranowo Bakal Tutup Sekolah Pelaku Perundungan di Purworejo

Setelah ketiga pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga mengusulkan untuk menutup sekolah tempat terjadinya perundungan.

oleh Felek Wahyu diperbarui 13 Feb 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2020, 16:00 WIB
Perundungan
Perundunngan mengarah ke tindak penganiayaan dialami CA siswa disabilitas kelas 8 SMP Muhamadiyah, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo. (Liputan6.com/ Ist)

Liputan6.com, Purworejo - Video viral kasus perundungan tiga siswa terhadap salah satu siswi di SMP Muahammadyah Butuh Purworejo berbuntut panjang. 

Setelah ketiga pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga mengusulkan untuk menutup sekolah tempat terjadinya perundungan. 

Ganjar berencana melebur sekolah berkapasitas kecil tersebut dengan sekolah lain di sekitarnya. Usulan itu disampaikan Ganjar sebagai tindak lanjut kasus perundungan yang bikin heboh jagat maya.

Berdasarkan penelusuran di laman Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sekolah tempat terjadinya perundungan hanya mendidik 21 siswa yang terbagi dalam tiga rombongan belajar.

Rombongan belajar 7 dan 8 masing-masing berisi 6 siswa, adapun rombongan belajar 9 terdiri dari 9 siswa. Seluruh murid diampu oleh 8 guru dan 4 tenaga kependidikan. 

"Sekarang mesti kita pikirkan bagaimana mengevaluasi sekolah seperti ini. Dengan sekolah berkapasitas sedikit, jangan-jangan sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan pun tidak mampu?" kata Ganjar.

Terkait keputusan akhir, Ganjar akan meminta masukan kepada seluruh pemangku kepentingan di bidang pendidikan terkait kemungkinan menutup sekolah tersebut atau melebur sekolah berkapasitas murid kecil dengan sekolah di sekitarnya. 

"Mungkin kita harus berani ambil tindakan. Sekarang saya lagi minta regulasinya ditata dan saya minta kepada semua pemangku kepentingan pendidikan yang begini boleh gak sih dilikuidasi? Saya kira kalau seperti itu gak ada muridnya atau gak bisa keluar dengan baik ditutup saja atau digabung dengan sekolah kiri kanannya," kata Ganjar. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Konseling

Sebelumnya diberitakan, kasus perundungan terjadi di SMP Muhammadyah Butuh Purworejo. Aksi perundungan tersebut diketahui usai videonya diunggah ke media sosial pada Rabu malam (12/2/2020). Dalam video berdurasi 28 detik tersebut, tampak tiga orang siswa laki-laki merundung seorang siswi perempuan. Mereka menendang dan bahkan memukul si korbannya dengan gagang sapu. Korban yang tampak tidak berdaya hanya menundukkan kepala di mejanya sambil menangis. 

Ganjar pun segera merespons hal ini. Sejak Rabu malam, dia mengatakan telah menelepon kepala sekolah tempat terjadinya bullying. Kamis pagi, Ganjar juga mengutus Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Purworejo demi mengusut kasus ini. 

"Sekolah sudah ambil tindakan, kepolisian juga sudah menerima laporan. Saya sudah koordinasi dengan pengurus organisasi induk sekolahnya. Jadi sudah saya telponi semua," kata Ganjar.

Ganjar juga meminta agar siswa pelaku perundungan diberi konseling dari guru maupun psikolog. Menurutnya, kenakalan siswa sebagaimana tampak dalam video yang viral itu harus diatasi dengan konseling agar perilaku perundungan tidak terjadi lagi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya