Kejar-kejaran Matt Wright dan Buaya Berkalung Ban Hingga ke Teluk Palu

Harpun milik Matt sempat tersangkut di tubuh buaya berkalung ban, namun karena kekuatannya yang besar harpun itu terlepas hinga bengkok.

oleh Heri Susanto diperbarui 16 Feb 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2020, 21:00 WIB
Matt Wright menunjukkan ujung harpun yang bengkok karena kekuatan buaya, Minggu (16/2/2020). (Heri susanto/Liputan6.com)
Matt Wright menunjukkan ujung harpun yang bengkok karena kekuatan buaya, Minggu (16/2/2020). (Heri susanto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Palu - Upaya penangkapan buaya berkalung ban oleh Matt Wright bersama petugas Balai Konservasi Sumberdaya alam (BKSDA) Sulteng dan NTT, serta Polairud pada Minggu (16/2/2020) dini hari di muara sungai belum berbuah hasil.

Perburuan kali ini Berbeda dari biasa, dini hari tadi Matt Wright sempat kejar-kejaran dengan buaya targetnya hingga ke Teluk Palu.

Pantauan Liputan6.com di muara Sungai Palu pada Minggu (16/2/2020), sejak pukul 02.30 Wita, Matt Wright dan Oktavianus Sene, nyaris berhasil menangkap buaya berkalung ban dengan menggunakan tombak harpun yang dipasangi tali dan jirigen sebagai penanda hewan buas tersebut.

Alat tangkap itu melekat ditubuh buaya berkalung ban. Matt dan tim lalu mengikuti penanda yang mengapung di permukaan yang masuk ke perairan Teluk Palu dengan perahu karet.

Setelah lebih dari satu jam kejar-kejaran, jirigen penanda yang tersambung ke harpun terlepas. Tim gabungan dan Matt pun kehilangan jejak si buaya. Padahal beberapa kali mereka berupaya menarik buaya itu melalui tali yang tersambung dengan harpun. Sebelumnya Okto dan Matt telah mengendap untuk mendekati target mereka ketika air surut.

Di tepi muara, Matt Wright menuturkan, harpun yang menyangkut di pukat nelayan membuatnya terlepas lantaran kekuatan yang dimiliki oleh buaya berkalung ban tersebut. Matt bahkan menunjukkan ujung harpun miliknya yang bengkok karena kekuatan buaya muara itu.

"Kami hampir berhasil, harpun telah menancap di tubuh buaya itu. Tapi tersangkut dan ditarik dengan kuat oleh buaya sementara harpun tersangkut pukat," cerita Matt, Minggu (16/2/2020) dini hari.

Mengenai upaya menangkap selanjutnya, Matt mengaku akan menggunakan segala cara agar misinya berhasil sebelum izin yang dikantonginya berakhir.

"Harpun tetap akan kami gunakan, juga cara-cara lainnya. Kami sudah tau prilaku buaya ini," kata Matt.

Aksi Matt dan petugas gabungan berakhir sekitar pukul 04.30 Wita. Pantauan Liputan6.com, tim Satgas Penyelamatan buaya kembali memasang umpan ayam di delta yang kerap menjadi lokasi munculnya buaya berkalung ban.

Operasi sendiri digelar dini hari lantaran suasana yang tenang. Matt menyebut hingga saat ini upaya yang dilakukannya bersama BKSDA Sulteng dan Polairud mendekati keberhasilan untuk menangkap dan menyelamatkan buaya berkalung ban tersebut.

"Sedikit lagi, kali ini kami hanya kurang beruntung," Matt optimis.

Saksikan video menarik berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya