Liputan6.com, Jayapura - Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw tak merekomendasikan rombongan MPR-DPR RI melakukan kunjungan ke Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Ini dikarenakan masih adanya gangguan dari kelompok kriminal bersenjata.
“Situasi di Tembagapura memanas, terjadi penembakan. Saya sudah melaporkan keadaan di atas (Tembagapura) kepada salah satu anggota DPR RI, sehingga kami tak memberikan rekomendasi,” kata Paulus, Selasa (3/3/2020).
Paulus menyebutkan tetap akan mendampingi kunjungan rombongan MPR-DPR RI ke Wamena, Timika dan Jayapura. Ia menyebutkan penebalan kekuatan di Tembagapura mencukupi.
Advertisement
"Saluran logistik sementara ini kami tahan, sehingga kelompok kriminal bersenjata (KKB) ini tak bisa kemana-mana. Kita lihat saja nanti, kami tetap akan melakukan penegakan hukum,” ujarnya.
Sementara itu, anggota DPR RI daerah pemilihan Papua, Yan Mandenas menuturkan sesuai hasil rapat semalam sebelum terbang ke Timika, telah diambil kesepakatan bersama pimpinan DPD, DPR RI dan MPR RI, bahwa akan tetap melanjutkan perjalanan sesuai dengan rencana sebelumnya.
Kata Yan, negara harus tetap hadir dan eksis dalam mengawal keamanan di Papua, misalnya melalui kujungan anggota MPR For Papua yag dihadiri oleh Ketua MPR RI, Wakil Ketua MPR RI, Wakil Ketua DPR RI dan Wakil Ketua DPD RI
“Total rombongan kami ada 47 orang dan kami akan tetap melanjutkan perjalanan ke Tembagapura, dengan alasan negara tidak boleh kalah terhadap ancaman kelompok kriminal bersenjata. Kami akan tetap berangkat lewat jalan darat pulang-pergi dengan menggunakan dua bus,” jelasnya di Timika.
Keamanan Tak Kondusif
Dalam pertemuannya dengan MPR-DPR RI di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw menyebutkan pada dasarnya kondisi Papua aman, namun tak terlalu kondusif, misalnya ada sejumlah daerah yang terjadi gangguan KKB.
“Terakhir kalinya KKB mengganggu keamanan di Kabupaten Mimika. KKB melakukan penyerangan terhadap Polsek Tembagapura dan penembakan terhadap mobil patroli Polsek Tembagapura. Akibat kejadian ini, satu anggota Polri mengalami luka terkena serpihan kaca mobil,” jelas Paulus.
Polda Papua menduga kelompok yang melakukan penyerangan adalah kelompok yang sama yang melakukan penembakan terhadap satu anggota Brimob atas nama Bharatu (anumerta) Doni Priyanto di Kali Kopi, Timika.
Paulus menyebutkan secara keseluruhan kekuatan personil di lapangan mencukupi, hanya saja dalam penegakan hukum terkendala cuaca dan kondisi geografis.
“Pada prinsipnya, jika seseorang atau kelompok melakukan perbuatan melanggar hukum, tetap akan ditindak tegas, sesuai undang-undang yang berlaku,” jelasnya.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement