RSHS Bandung Gelar Simulasi Penanganan Pasien Terduga Virus Corona

Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung kembali menggelar simulasi penanganan pasien terduga infeksi virus Corona atau Covid-19.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 07 Mar 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2020, 16:00 WIB
Simulasi penanganan pasien terduga virus Corona
Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menggelar simulasi penanganan pasien terduga infeksi virus Corona atau Covid-19. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung kembali menggelar simulasi penanganan pasien terduga infeksi virus Corona atau Covid-19. Sebagai salah satu rumah sakit rujukan, RSHS meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanganan pasien yang diduga terjangkit virus Corona.

Direktur Utama RSHS Bandung Nina Susana Dewi mengatakan, simulasi yang dilaksanakan pada Jumat (6/3/2020) ini dilakukan untuk mengantisipasi bila ada pasien dengan dalam pengawasan Covid-19 masuk RSHS.

"Jadi kita melakukan simulasi dari seluruh unit-unit apabila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Kita tahu bahwa RSHS sampai sekarang pun masih aktif menerima pasien dalam pengawasan," ujarnya.

Sampai saat ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan telah mengumumkan empat orang dinyatakan positif terjangkit virus Corona. Dua orang terbaru positif virus Corona diketahui berada bersama dua pasien positif sebelumnya yang telah dirawat di RSPI Sulianti Saroso.

Nina bilang pasien dalam pengawasan Covid-19 yang datang ke RSHS bukan tak mungkin bertambah. Untuk itu, pihaknya akan menyiapkan ruangan lain selain ruangan isolasi yang sudah disiapkan selama ini.

"Sehingga kami akan memakai ruangan lain disamping lima ruangan isolasi yang sudah ada. Di IGD sudah ada lima ruang isolasi, sedangkan ruang HCU juga akan kita siapkan kalau memang urgent," ujarnya.

RSHS sendiri sudah memiliki ruang isolasi infeksi khusus. Ruangan tersebut menjadi pusat penanganan pasien yang diduga terjangkit virus Corona.

Menurut dia, simulasi tenaga medis yang dilakukan rumah sakit berdasarkan arahan Dirjen Pelayanan Kesehatan, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Alur Pelayanan

Simulasi penanganan pasien terduga virus Corona
Petugas ambulans di RSHS Bandung menyemprotkan disinfektan dalam simulasi penanganan pasien terduga infeksi virus Corona atau Covid-19. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Terkait alur pelayanan pasien terduga Corona, Nina menjelaskan aturannya. Pihak RSHS memiliki dua bahkan tiga pintu masuk untuk menangani kasus ini.

Jika ada pasien dalam pengawasan Covid-19 akan masuk ke RSHS dengan rujukan dari rumah sakit lain, harus berkoordinasi terlebih dulu. Pasien tersebut biasanya dalam masa inkubasi disertai gejala panas badan 38 derajat SClsius, ada flu, pilek, batuk, sesak napas dan ada riwayat dari daerah yang terjangkit.

"Masuknya pasien setelah ada koordinasi antar rumah sakit. Itu dilakukan karena perlakuan terhadap pasien berbeda karena khawatir menular. Kalau kami menyatakan iya, baru masuk," katanya.

Sedangkan apabila pasien masuk dari ruang IGD, pasien akan diarahkan masuk triase sebelum berlanjut ke ruang isolasi. Ada lima tempat tidur di IGD yang disiapkan.

"Kemudian apabila nanti pasien sudah siap diangkut ambulans yang secara khusus masuk ke ruang isolasi infeksi khusus. Di ruang rawat jalan juga kami punya screener baru masuk ke ruang khusus," ujar Nina.

Simak video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya